Sukses


    Rencana Timnas Thailand TC ke Eropa Jelang Piala AFF 2018 Mendapat Kecaman

    Bola.com, Bangkok - Timnas Thailand akan turun di turnamen tahunan King's Cup. Pada edisi 2018 ini, The War Elephants akan bersua Timnas Gabon, Slovakia, dan Uni Emirat Arab. Laga pertama dimainkan pada 22 Maret 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok. Sebagai catatan, Thailand merupakan juara bertahan turnamen ini.

    Sebelum terjun di King's Cup, pelatih Timnas Thailand, Milovan Rajevac, bersama Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) sudah punya beberapa rencana terkait persiapan tim asuhannya jelang Piala AFF 2018.

    King's Cup disebutnya jadi satu di antara rangkaian persiapan itu. Kemudian, Rajevac berencana membawa pasukannya menjalani pemusatan latihan selama dua pekan di Austria. TC itu digelar pada masa jeda kompetisi Thai League 1, Mei-Juni 2018.

    Selama TC di Austria, Timnas Thailand proyeksi Piala AFF 2018 itu tak hanya berlatih melainkan juga akan menjalani dua uji coba melawan klub lokal.

    Namun belum apa-apa, rencana ini sudah memunculkan kritik dari kalangan klub. Bos Buriram United, Newin Chidchob, blak-blakan menganggap rencana itu sebagai rencana buruk yang hanya akan membuat pemain semakin kelelahan di tengah jadwal kompetisi domestik yang ketat.

    "Saya mencintai negara saya dan inilah yang membuat saya mempertanyakan kelayakan rencana ini. Apakah ada yang mempertimbangkan sisi durasinya? Coba bayangkan saja, untuk perjalanan ke sana dan kembali, sudah memakan waktu empat hari," cetus Newin seperti dikutip di Bangkok Post belum lama ini.

    "Pemain harus beradaptasi dengan cuaca, harus menghadapi itu semua hanya demi dua uji coba. Hal itu hanya akan menghilangkan waktu istirahat pemain yang berharga dan mereka akan kelelahan," imbuhnya.

    2 dari 2 halaman

    Klub Menolak

    Tak hanya itu, Newin juga mempertanyakan keuntungan menggelar TC untuk pemain Timnas Thailand.

    "Apakah benar-benar layak beruji coba melawan tim-tim Eropa? Kita seharusnya bermain menghadapi Korea Selatan, Jepang atau negara Asia lain. Gaya permainan sepak bola Eropa sangat berbeda. Menurut saya, itu lebih akan berpengaruh buat kemampuan pemain untuk menghadapi tim-tim Asia yang lebih sering mereka hadapi," lanjut Newin.

    Striker Thailand, Teerasil Dangda, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Timnas Indonesia pada laga final leg pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (14/12/2016). Indonesia menang 2-1 atas Thailand. (Bola.com/Peksi Cahyo)

    Sejauh ini baru Newin yang bicara terbuka menyatakan rasa tak setujunya atas rencana FAT buat Timnas Thailand itu. Meski kenyataannya, beberapa klub lain juga memilih menahan pemain-pemain kunci mereka untuk gabung timnas dalam berbagai kelompok usia.

    Kondisi ini sudah terbukti mengganggu performa Timnas Thailand, seperti ketika tampil di Piala AFC U-23 2018. Untuk satu alasan tertentu, Thailand mengirim tim lapis kedua pada turnamen di China itu, yang membuat mereka tersingkir di putaran pertama sementara pesaing mereka di kawasan Asia Tenggara, Vietnam, mampu melaju hingga final.

    Video Populer

    Foto Populer