Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dibantai Thailand 0-4 pada leg pertama final Piala AFF 2020. Meski demikian, masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dipastikan aman.
Nasib Shin Tae-yong jauh lebih baik daripada masa depan beberapa pelatih lainnya di Piala AFF 2020. Kontraknya sudah dijamin aman oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, apapun hasilnya di turnamen sepak bola paling bergengsi se-Asia Tenggara itu.
Baca Juga
Awas Timnas Indonesia U-23! Uzbekistan Selalu Menang dan Belum Kebobolan di Piala Asia U-23 2024
Vietnam Kandas Dramatis, Tinggal Tersisa Timnas Indonesia U-23 yang Gendong ASEAN di Piala Asia U-23
Deretan PR Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Makin Kuat usai Kontraknya Diperpanjang hingga 2027: Demi Prestasi Garuda yang Lebih Hebat!
Advertisement
Sementara pelatih lain ada beberapa yang sudah memutuskan mundur, atau sedang terancam didepak. Keputusan hengkang diambil karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi.
Sedangkan pelatih yang terancam dipecat, bisa jadi statusnya sedang dievaluasi. Maka dari itu, sewaktu-waktu jabatannya bisa hilang.
Lantas, siapa saja pelatih yang terbuang dan terancam dipecat usai gagal memberikan prestasi untuk timnas yang dinakhodainya di Piala AFF 2020? Berikut ulasannya.
1. Tatsuma Yoshida
Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) pada 28 Desember 2021 mengumumkan pengunduran diri Tatsuma Yoshida sebagai pelatih kepala. Rilis ini terbilang mengejutkan karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda arsitek asal Jepang itu akan mundur.
Singapura memang gagal lolos ke final Piala AFF 2020 setelah disingkirkan Timnas Indonesia pada babak semifinal. Namun, permainan mereka tidak jelek, bahkan skuad Garuda dibuat kerepotan.
Advertisement
Tatsuma Yoshida mengatakan, keputusannya mundur karena alasan keluarga. Pelatih berusia 47 tahun ini merasa kesulitan untuk melakukan perjalanan di tengah pandemi COVID-19.
"Ini bukan keputusan yang mudah bagi saya untuk sampai pada keputusan ini. Dan sebagian dari diri saya berharap saya tidak harus melakukannya sama sekali. Dua tahun terakhir tidak mudah bagi saya dan keluarga saya mengingat pembatasan perjalanan yang diberlakukan sebagai akibat dari pandemi (COVID-19)," ujar Tatsuma Yoshida, di laman resmi FAS.
Advertisement
2. Tan Cheng Hoe
Pelatih Timnas Malaysia ini sepertinya sedang dievaluasi. Penyebabnya karena skuad Harimau Malaya tidak mampu melewati babak penyisihan Grup B. Mereka kalah bersaing dengan Timnas Indonesia dan Vietnam.
Kegagalan ini membuat prestasi Malaysia menjadi stagnan. Apalagi sebelumnya, mereka tidak mampu lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Advertisement
Ke depan, Malaysia akan bermain di kualifikasi putaran ketiga Piala AFC 2023. Mungkin ini saatnya Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mencari pelatih baru demi menyegarkan tim agar punya peluang lebih besar di ajang itu.
3. Park Hang-seo
Piala AFF 2020 awalnya diharapkan menjadi pelipur lara buat Vietnam yang hancur lebur di kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2022 Zona Asia. Namun kenyataannya, mereka terhenti di babak semifinal setelah disingkirkan Thailand.
Posisi Pak Hang-seo yang dalam dua tahun terakhir mampu menaikkan performa Vietnam, bisa-bisa terancam pemecatan. Meski sebelumnya mampu mengantarkan Timnas Vietnam U-23 menjadi runner-up Piala AFC U-23 2018, mendapatkan medali emas SEA Games 2019, dan lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022.
Advertisement
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) bila dalam evaluasi penampilan di Piala AFF 2020 memandang perlu penyegaran timnas, maka pilihannya adalah mengganti Park Hang-seo. Meski ada peluang besar pelatih asal Korea Selatan itu tetap dipertahankan. (Fitri Apriani)
Advertisement