Sukses


Legenda Ganda Putri Bulutangkis Indonesia Terima Penghargaan

Bola.com, Jakarta - Penyelenggara Yonex Sunrise Doubles memberikan sejumlah penghargaan kepada insan yang berpengaruh besar terhadap dunia bulutangkis Indonesia. Salah satu penghargaan tersebut diberikan kepada legenda ganda putri Indonesia, Retno Kustiyah dan Minarni Sudaryanto.  

Penghargaan diserahkan oleh Ketua Bidang Pembinaan PP PBSI, Basri Yusuf, dan mantan pemain ganda putra andalan Indonesia sekaligua penyelenggara acara, Chandra Wijaya, di Gedung Bulutangkis Asia Afrika, Jakarta, Kamis (50/7/2015). Retno Kustiyah hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut, sedangkan penghargaan untuk almarhumah Minarni Sudaryanto diwakili oleh puterinya, Mien Susanti.

“Saya sangat senang menerima penghargaan ini. Itu artinya mereka masih menghargai kami. Mudah-mudahan orang-orang yang berpestasi untuk Indonesia diingat jasanya. Prestasi-prestasi mereka bisa menjadi pemicu semangat para pemain muda,” kata Retno, saat dijumai Bola.com, di sela-sela acara.

Sementara itu, Candra Wijaya menilai Retno dan Minarni adalah legenda ganda putri Indonesia yang pantas menjadi teladan. Dia juga punya kenangan pribadi terhadap dua sosok tersebut, terutama Minarni.

“Secara pribadi saya hormat terhadap Mbak Kus, Bu Min. Beliau-beliau adalah inspirasi bagi saya. Mereka legenda ganda putri Indonesia,” ujar Candra.

Meskipun Minarni telah meninggal, Candra mengaku tak akan bisa melupakan satu kenangan khusus tentang pebulutangkis yang pernah mempersembahkan gelar Piala Uber untuk Indonesia itu.

“Waktu itu tahun 1993, saya belum jadi siapa. Saya masuk kualifikasi Kejurnas di Ujungpandang (Makassar) mewakili DKI Jakarta. Ternyata saya tidak bisa berangkat karena jatah pemain sudah habis. Saya akhirnya harus pulang, padahal sudah sampai bandara. Waktu itu Bu Min menelepon saya. Berkat beliau akhirnya saya ikut kejurnas dan malah bisa juara ganda putra bersama Amrih,” kata Candra membeberkan kenangannya bersama Minarni.

Minarni dan Retno berpasangan di nomor ganda putri pada periode 1959-1972. Prestasi Minarni (saat berpasangan dengan Retno atau yang lain) adalah juara All England, Malaysia Terbuka, AS Terbuka, Kanada Terbuka, Asian Games, dan Piala Uber. Minarni juga menjadi pemain bulutangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final kejuaraan All England.

Minarni total memperkuat Tim Uber Indonesia sebanyak lima kali  (1960, 1963, 1966, 1969, dan 1975) . Setelah pensiun, dia berkarier sebagai pelatih bulu tangkis di pelatnas. Minarni meninggal karena komplikasi beberapa penyakit pada 14 Mei 2003.

Adapun Retno Kustiyah selain berbagai gelar juara bersama Minarni, dia juga berhasil menjuarai Malaysia Terbuka dan Kejuaraan Asia saat berpasangan dengan Tan Joe Hok dan Christian Hadinata. Setelah pensiun sebagai pemain, Retno Kustiyah kemudian berkarier sebagai pelatih bulu tangkis di Pelatnas dan PB Jayaraya.

Baca Juga :

Richard: Ganda Campuran Dapat Undian Kurang OK di Kejuaraan Dunia

Satu Pool dengan Juara Bertahan, Praveen/Debby Malah Tertantang

Kejuaraan BWF 2015: Liliyana / Tontowi Harus Juara

 

Video Populer

Foto Populer