Sukses


Gelar 'Charity Night', PBSI Galang Dana untuk Olimpiade

Bola.com, Jakarta - Tinggal 346 hari menuju Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, persiapan awal mulai dilakukan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Malam ini, Selasa (25/8/2015), bertempat di salah satu hotel ternama di Jakarta, PBSI menggelar malam penggalangan dana alias charity night guna mendukung program Road to Olympic Rio de Janeiro 2016.

Kepala Bidang Humas dan Media Sosial PP PBSI, Yuni Kartika, menjelaskan selain mengundang para legenda bulutangkis dan juga para olimpian (atlet yang berlaga di pentas olimpiade), induk organisasi cabang olah raga tepok bulu Tanah Air itu juga mengundang para pebisnis.

"Tidak ada target khusus untuk penggalangan dana. Tapi kami berharap bisa mendapatkan dana sebanyak-banyaknya," tutur Yuni Kartika, kepada Bola.com, melalui sambungan telepon.

Yuni mengatakan saat ini PBSI masih kekurangan dana sekitar 1/3 dari total anggaran yang dibutuhkan. Namun begitu, mantan pebulutangkis putri nasional itu tidak bisa memerinci nominal kekurangan tersebut.

"Yang jelas untuk para nominator pemain di Olimpade 2016, terutama yang belum punya sponsor individual. Saat ini kami harus berhitung betul untuk memberangkatkan mereka ke turnamen-turnamen sampai batas akhir perhitungan poin kualifikasi olimpiade," jelasnya.

Berdasarkan aturan IOC, pemain-pemain yang berhak mengikuti olimpiade adalah yang menempati peringkat 16 besar dunia di sektor tunggal dan 8 besar dunia di sektor ganda. Tapi, ada aturan tambahan satu negara hanya boleh diwakili dua pemain di masing-masing nomor pertandingan.

Artinya, bila dalam satu nomor pertandingan terdapat lebih dari dua pemain dari satu negara yang duduk di peringkat 16 besar dunia, negara tersebut harus memilih dua pemain saja.

Di Olimpiade 2012 London, Indonesia gagal membawa pulang medali dari bulutangkis. Hasil ini menjadi rapor merah skuat Merah Putih yang selalu bisa mendulang medali emas sejak Olimpiade 1992 Barcelona. Kala itu, Susi Susanti dan Alan Budikusuma, sukses mengawinkan medali emas.

Indonesia terakhir kali meraih medali olimpiade dari cabor bulutangkis pada Olimpiade 2008 Beijing. Selain medali emas dari ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, Indonesia juga berhasil membawa pulang sekeping medali perak dari ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir, dan sekeping medali perunggu lewat tunggal putri Maria Kristin Yulianti.

Baca juga:

PBSI Siapkan Langkah Para Atlet Bulutangkis Demi Ikut Olimpiade

Non-pelatnas, Tommy Sugiarto Mandiri Kejar Poin ke Olimpiade

Wawancara Linda Wenifanetri: Balet dan Misi di Olimpiade 2016

Video Populer

Foto Populer