Sukses


8 Momen Tak Terlupakan Rio Haryanto Sepanjang 2015

Bola.com, - Tahun 2015 menjadi periode yang mengesankan bagi pebalap Indonesia, Rio Haryanto. Banyak pencapaian luar biasa yang diukir pebalap asal Solo, Jawa Tengah, ini di ajang GP2 Series.

Rio sukses tiga kali naik podium tertinggi di ajang GP2, salah satunya di sirkuit legendaris Silverstone, Inggris. Namun, pebalap berusia 22 tahun tersebut juga pernah dijatuhi penalti di seri GP2 Belgia.

Salah satu momen yang menyesakkan adalah balapan pamungkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Balapan tersebut dibatalkan setelah terjadi kecelakaan hebat melibatkan banyak pebalap di lap pertama. Harapan Rio menutup musim di peringkat ketiga pun pupus.

Di pengujung 2015, momen-momen manis menghampiri Rio. Setelah tampil mengesankan saat menjadi pebalap penguji tim Formula 1, Manor Marussia, jalan Rio menuju arena balap mobil paling bergengsi terbuka lebar. Putra pasangan Sinyo Haryanto-Indah Pennywati tersebut tinggal selangkah lagi mewujudkan impiannya tampil di ajang Formula 1.

Berikut ini momen menarik Rio Haryanto sepanjang 2015: 

2 dari 9 halaman

1

Juara Sprint Race GP2 Bahrain

Prestasi gemilang ditorehkan Rio Haryanto pada GP2 Bahrain di Sirkuit Sakhir, 18-19 April. Pada balapan Feature Race, Rio tampil menawan dan finis di urutan kedua.

Penampilan apiknya berlanjut ke balapan Sprint Race sehari berselang. Kali ini, pebalap Campos Racing tersebut berhasil menjadi juara! Dia membukukan waktu terbaik 41 menit 35,490 detik, unggul 3,054 detik atas Stoffel Vandoorne yang finis di urutan kedua. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Sirkuit Sakhir

"Saya sangat percaya diri untuk menyalip dengan teknik late-braking dan langsung memimpin di lap-lap awal. Saat berada di depan, saya harus menjaga umur ban dan akhirnya berhasil menjaga jarak untuk menjadi juara pertama. Terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi saya,” ujar Rio seusai memenangi seri pembuka GP2 musim 2015 tersebut.

3 dari 9 halaman

2

Juara Sprint Race GP2 Austria

Rio Haryanto kembali membawa lagu Indonesia Raya berkumandang di ajang GP2. Pebalap asal Solo tersebut naik podium tertinggi pada GP2 Austria di Sirkuit Red Bull Ring, 21 Juni 2015.

Rio berhak naik podium setelah membukukan waktu tercepat 35 menit 57, 944 detik. Dia unggul atas Stoffel Vandoorne yang berada di posisi kedua. Posisi ketiga ditempati Nobuharu Matsushita dari tim ART Grand Prix.

Seusai balapan, Rio mengatakan kunci kemenangannya adalah start. Setelah itu, dia mengaku sulit melesat jauh saat memimpin lomba. “Mobil di belakang saya berjarak kurang dari satu detik dan selalu menggunakan DRS," kata Rio melalui rilisnya.

4 dari 9 halaman

3

Juara Sprint Race GP2 Inggris

Rio Haryanto naik podium tertinggi GP2 untuk kali ketiga sepanjang musim 2015. Kali ini, pria berusia 22 tahun tersebut unjuk gigi di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 5 Juli 2015.

Rio yang tampil tenang dan cepat dari awal balapan berhasil melewati garis finis dengan catatan waktu 36 menit 27,949 detik. Posisi kedua ditempati pebalap tim Trident, R Marciello. Pebalap Campos Racing tersebut mengatakan kemenangan itu tidak lepas dari start sempurna yang dibantu pole position.

"Saya hanya berusaha melakukan start bagus. Menjaga jarak 3 detik dari Marciello juga sangat menentukan," ujar Rio.

5 dari 9 halaman

4

Bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara

Rio Haryanto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada 13 Agustus 2105 demi mencari solusi terkait pendanaan untuk tampil di arena Formula 1 (F1). Rio datang ke Istana Negara didampingi kedua orangtuanya, Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati, serta Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Pertemuan itu juga melibatkan Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto dan Menpora Iman Nahrawi. Pertemuan berlangsung tertutup. Rombongan Rio berada di dalam Istana sekitar 45 menit. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menginstruksikan Menteri BUMN, Rini Soemarno, membantu Rio dalam pencarian dana untuk tampil di ajang F1 bersama Manor Marussia. Pengidola Ayrton Senna itu butuh dana 15 juta euro untuk bergabung dengan Manor.

“Saya sangat berterima kasih atas waktu yang diberikan Bapak Presiden. Pertemuannya berlangsung sangat positif. Bapak (Presiden) melihat ada prospek saya ke F1. Beliau mendukung saya supaya bisa ke F1,” kata Rio kepada wartawan, seusai bertemu Jokowi.

6 dari 9 halaman

5

Kena Penalti di Seri GP2 Belgia

Tampil mengesankan di awal-awal lomba, Rio Haryanto gagal naik podium di Feature Race GP2 di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, 23 Agustus 2015, karena terkena penalti.

Start dari posisi ke-11, Rio sukses merangsek ke posisi kedua. Namun, petaka datang di lap ke-9. Balapan dihentikan karena ada perbaikan pembatas lintasan. Semua pebalap harus kembali ke pit.

Saat kembali ke pit, Rio mengalami masalah pada kopling mobilnya yang menyebabkan mesin mati. Kru tim Campos Racing kemudian menyalakan kembali mesin dengan alat starter. Saat itu Rio sedang di jalur cepat pitlane. Gara-gara itu Rio dijatuhi penalti 10 detik di pit box, saat putaran terakhir ketika dia berada di dekat posisi terdepan. Rio akhirnya menyudahi lomba di posisi ke-15.

“Tim akan meminta klarifikasi peraturan yang menyebabkan saya terkena penalti. Tapi, setidaknya di race pertama ketika semua berjalan lancar, performa mobil terbukti luar biasa karena mampu mengejar pimpinan lomba meski saya start dari urutan ke-11,” beber Rio.

7 dari 9 halaman

6

Sprint Race GP2 Abu Dhabi Dihentikan di Lap Pertama

Sprint Race GP2 Abu Dhabi dihentikan di lap pertama setelah terjadi kecelakaan hebat yang melibatkan sejumlah pebalap di Sirkuit Yas Marina, pada 29 November 2015. Pihak penyelenggara terpaksa tak meneruskan balapan karena butuh waktu lama untuk memperbaiki kerusakan pagar pembatas. Keputusan itu membuat Rio Haryanto tak beranjak dari posisi keempat di klasemen akhir GP2 2015.

Pada Sprint Race ini, pebalap Indonesia, Rio Haryanto, sebenarnya punya peluang besar naik podium karena start dari posisi kedua. Namun, harapannya pupus setelah balapan dihentikan di lap pertama.

Ambisinya naik peringkat ke urutan ketiga juga gagal terwujud. Padahal Rio hanya berjarak satu poin dari peringkat ketiga, Sergey Sirotkin. Rio mengantongi 138 poin, sedangkan Sirotkin 139 poin.

8 dari 9 halaman

7

Tampil Mengesankan pada Tes F1 Manor di Abu Dhabi

Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, mencatat hasil memuaskan pada tes ban Pirelli bersama tim Formula 1, Manor Marussia, di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, pada 1 Desember 2015. Melahap 56 lap, pebalap asal Solo Jawa Tengah ini membukukan waktu lap terbaik 1 menit 49,593 detik.

Catatan waktu Rio sedikit lebih baik dibanding pebalap penguji Manor lainnya, Jordan King. Pebalap berusia 21 tahun tersebut membukukan waktu terbaik 1 menit 49,661 detik.

“Sudah cukup lama sejak terakhir kali saya menguji mobil Formula 1 bersama Manor, tepatnya pada 2012. Saya merasa mobil yang saya kemudikan hari ini sangat berbeda (dibanding tiga tahun lalu), terutama karena pengembangan mesin baru,” ujar Rio, seperti dilansir di laman Facebook resmi Manor.

9 dari 9 halaman

8

Teken Kontrak dengan Tim F1 Manor

Rio Haryanto sudah menandatangani kontrak yang disodorkan tim Formula 1, Manor Marussia, Senin (14/12/2015). Namun, kepastian Rio tampil di arena F1 masih menunggu hasil verifikasi dari Federation Internationale de l'Automobile (FIA).

Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, mengatakan kontrak yang sudah ditandatangani sang putra telah dikirimkan ke pihak Manor, Senin pagi. “Ya, Rio sudah menandatangani kontrak dari Manor. Tadi dikirimkan ke London, Inggris (markas Manor) melalui kurir. Naik pesawat terbang,” kata Indah, ketika dihubungi bola.com.

Meski kontrak dari Manor sudah ditandatangani, Indah menegaskan proses belum selesai. Kepastian bisa atau tidaknya Rio tampil di Formula 1, masih menunggu proses verifikasi di FIA.

 

Video Populer

Foto Populer