Sukses


Maria Sharapova Positif Doping di Australia Terbuka

Bola.com, Los Angeles - Mantan petenis putri nomor satu dunia, Maria Sharapova, terbukti menggunakan doping di ajang Australia Terbuka 2016. Berdasarkan hasil tes, Sharapova positif mengonsumsi meldonium, obat yang dapat meningkatkan stamina.

Baca Juga

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (7/3/2016) siang waktu setempat, Sharapova mengaku telah menggunakan meldonium sejak 2006. Dokter keluarga meresepkan petenis cantik asal Rusia tersebut meldonium untuk mengobati flu, masalah pada jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi sejak awal 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) memasukkan meldonium sebagai obat terlarang untuk dikonsumsi oleh para atlet. Meski telah dinyatakan ilegal, Sharapova belum tahu jika obat tersebut terlarang dan masih memakainya.

Alhasil, Maria Sharapova terbukti menggunakan doping saat tampil di ajang Australia Terbuka tahun ini. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan tes anti-doping yang dilakukan pada 26 Januari 2016, hari di mana ketika dia menelan kekalahan dari Serena Williams pada perempat final Australia Terbuka.

Federasi Tenis Internasional (ITF) pun telah mengirimkan surat kepada Sharapova pada 2 Maret 2016. Selain menjelaskan terbukti memakai doping, ITF juga menskors petenis 28 tahun itu hingga 12 Maret.

"Saya gagal tes dan bertanggung jawab penuh untuk itu. Selama 10 tahun saya diberi obat yang disebut mildronate oleh dokter keluarga, dan beberapa hari yang lalu setelah menerima surat dari ITF, saya baru tahu nama lain dari obat yang saya gunakan adalah meldonium, yang tidak saya ketahui sebelumnya," jelas Sharapova.

"Sangat penting bagi Anda untuk memahami jika dalam 10 tahun terakhir obat ini tidak ada dalam daftar zat yang dilarang WADA, dan saya secara legal meminum obat itu selama 10 tahun terakhir. Namun pada 1 Januari aturan telah berubah dan meldonium menjadi zat terlarang, yang saya tidak tahu," lanjutnya.

Maria Sharapova mengaku menyesal dengan kejadian ini. Petenis putri yang telah mengoleksi lima titel Grand Slam ini berharap masih bisa bermain tenis, dan pensiun bukan karena tersandung kasus.

"Saya menerima email pada 22 Desember 2015 dari WADA mengenai perubahan yang terjadi pada daftar obat yang dilarang dan Anda bisa melihat apa saja yang dilarang, dan saya tidak membuka tautan tersebut," paparnya.

"Saya membuat kesalahan besar. Saya telah membuat kecewa fans dan olahraga yang telah saya tekuni sejak usia empat tahun. Saya tahu dengan ini akan menghadapi konsekuensi dan saya tidak ingin mengakhiri karier dengan cara seperti ini. Saya benar-benar berharap diberi kesempatan untuk kembali bermain tenis," imbuh Maria Sharapova.

Sumber: BBC

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer