Sukses


7 Petenis yang Pernah Melakukan Doping Selain Maria Sharapova

Bola.com, Jakarta - Skandal doping mengguncang tenis. Eks petenis putri nomor satu dunia, Maria Sharapova, lewat konferensi pers di Los Angeles, AS, Senin (7/3/2016), mengaku gagal dalam tes doping di Australia Terbuka 2016.

Sampel tes doping Sharapova positif mengandung meldonium. Obat tersebut telah dilarang olah Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sejak Januari 2016 karena dianggap membantu meningkatkan daya tahan atlet.

Sharapova mendapat larangan bertanding untuk sementara per 12 Maret 2016 sampai proses investigasi selesai. Jika terbukti mengonsumsi meldonium secara sengaja, petenis cantik asal Rusia itu terancam sanksi maksimal selama empat tahun.

Sharapova bukan petenis pertama yang pernah tersandung kasus doping. Beberapa petenis top lain pernah terlibat skandal serupa. Berikut daftar petenis terkenal yang pernah dihukum karena positif doping sebelum Sharapova seperti dilansir sbs.com.au:

2 dari 4 halaman

2

1. Marin Cilic

Marin Cilic mendapat sanksi selama sembilan bulan pada 2013 setelah sampel tes doping petenis asal Kroasia itu dalam sebuah turnamen di Zagreb, Kroasia, positif mengandung zat stimulan terlarang, nikethamide.

Nikethamide masuk dalam substansi terlarang Badan Anti-Doping Dunia (WADA) karena bisa meningkatkan daya tahan atlet.

Cilic mengungkapkan kandungan nikithamide dalam urinenya berasal dari konsumsi tablet glukosa coramine yang dibeli staf timnya di toko farmasi.

Cilic pun melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Hasilnya, hukuman Cilic dikurangi dari sembilan menjadi empat bulan karena dianggap tak memasukkan zat terlarang ke dalam tubuh secara sengaja.

Setahun berselang, Cilic meraih titel grand slam pertamanya dengan menjadi juara di AS Terbuka 2014.

2. Viktor Trociki

Kasus yang menimpa Viktor Troicki tergolong kontroversial. Petenis asal Kroasia itu menolak melakukan tes darah dalam turnamen di Monte Carlo pada 2013 dengan alasan sedang kurang sehat dan punya fobia terhadap jarum suntik.

Akibatnya, Troicki dihukum larangan bertanding selama 18 bulan sebelum dipangkas menjadi 12 bulan saja setelah melakukan banding ke CAS.

Meski menerima sanksi tersebut, Troicki tetap berkeras tak bersalah. Dia mengungkapkan bahwa petugas kontrol doping sudah memberinya izin untuk menjalani tes sehari berselang.

Bahkan, Novak Djokovic membela Trociki dengan mengatakan sanksi tersebut tak adil. Petenis nomor satu dunia itu sampai mengatakan sudah tak lagi percaya dengan sistem kontrol doping di tenis.

3. Richard Gasquet

Richard Gasquet positif menggunakan kokain pada Mei 2009. Petenis asal Prancis itu mendapat sanksi selama 12 bulan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF).

Gasquet lantas melakukan banding ke CAS dengan alasan zat kokain masuk ke dalam tubuhnya setelah mencium seorang wanita di kelab malam. Dia pun dibebaskan dari segala tuduhan dan diperbolehkan kembali bermain pada Juli 2009.

3 dari 4 halaman

3

4. Andre Agassi

Andre Agassi membuat pengakuan mengejutkan dalam buku otobiografi yang dirilis setelah pensiun.

Dalam buku bertitel 'Open' itu, Agassi mengaku pernah menjalani tes doping pada 2007 dan hasilnya sampel petenis asal AS tersebut positif mengandung methampetamine (crystal meth).

Namun, Agassi memilih berbohong kepada otoritas tenis dunia untuk menghindari sanksi. Dia menyurati Asosiasi Tenis Profesional Pria (ATP) dan menyatakan menggunakan obat secara tak sengaja. ATP rupanya memercayai pengakuan bohong Agassi dan kegagalan tes doping tersebut tak terungkap kepada publik sampai dia pensiun.

5. Greg Rusedski

Greg Rusedski tersandung kasus doping bersama beberapa petenis lain pada 2003. Hasil tes doping eks petenis nomor satu Inggris itu positif mengandung zat steroid nandrolone.

Namun, Rusedski akhirnya diputus tak bersalah oleh pengadilan karena ternyata nandrolone tersebut berasal pil yang sudah terkontaminasi yang diberikan oleh pelatih dari ATP.

4 dari 4 halaman

4

6. Martina Hingis

Martina Hingis sempat pensiun pada 2003 dalam usia 22 tahun. Namun, petenis asal Swiss itu memutuskan comeback dua tahun kemudian.

Akan tetapi, comeback tersebut hanya berlangsung singkat. Karier tenis Hingis kembali harus terhenti pada 2007 setelah positif mengonsumsi kokain di turnamen Grand Slam Wimbledon.

Setelah menjalani hukuman larangan bertanding selama dua tahun, Hingis kembali comeback pada 2013. Saat ini dia menempati ranking satu dunia di nomor ganda putri.

7. Wayne Odesnik

Wayne Odesnik merupakan petenis dengan kasus doping terparah. Pada Maret 2010, petenis berpaspor AS itu terbukti bersalah mengimpor hormon pertumbuhan manusia secara ilegal ke Australia.

Odesnik lantas dihukum selama dua tahun sebelum dikurangi menjadi hanya satu tahun oleh ITF karena bersikap kooperatif sepanjang pemeriksaan.

Namun, Odesnik ternyata belum kapok. Dia kembali positif menggunakan berbagai macam doping, termasuk steroid, pada Maret 2015 sehingga dihukum larangan bertanding selama 15 tahun yang secara tak langsung mengakhiri karier tenisnya.

Video Populer

Foto Populer