Sukses


Kevin / Marcus Raja Super Series 2017, Samai Rekor Hendra / Ahsan

Jakarta - Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon menunjukkan kualitasnya di ajang Super Series musim ini. Terbaru, mereka menjadi juara di China Terbuka Super Series Premier 2017 mengalahkan wakil Denmark, Mathias Boe / Carsten Mogensen.

Hasil ini membuat Kevin / Marcus sukses mempertahankan gelar China Terbuka. Tahun lalu, pasangan peringkat satu dunia tersebut juga menumbangkan Boe / Mogensen dengan skor 21-18 dan 22-20 di final.

Ini gelar super series kelima yang dimenangkan Kevin / Marcus hingga November 2017 dari 13 kejuaraan yang digelar tahun ini. Sebelumnya, mereka telah meraih gelar juara All England, India Terbuka, Malaysia Terbuka, dan Jepang Terbuka.

Dengan demikian, pasangan yang dijuluki Minions ini telah menyamai rekor Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan yang meraih lima gelar super series pada 2013 lalu. Saat itu, Hendra / Ahsan meraih titel juara di Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, Singapura Terbuka, Jepang Terbuka, dan Super Series Masters Finals di Malaysia.

Kevin / Marcus berpeluang melewati rekor Hendra / Ahsan lantaran masih ada dua turnamen super series, yakni Hong Kong Terbuka yang berlangsung 21 - 26 November dan BWF Superseries Finals di Dubai dihelat pada 13 - 17 Desember.

Saat ini, rekor gelar super series terbanyak dalam setahun untuk ganda putra masih dipegang Lee Yong Dae / Yoo Yeon-seong. Pada 2015, pasangan Korea Selatan inisukses merengkuh enam gelar, yakni Australia Terbuka, Jepang Terbuka, Korea Terbuka, Denmark Terbuka, Prancis Terbuka, d 12:59 PM 11/20/2017an Hong Kong Terbuka.

Sebenarnya, Kevin / Marcus sudah bisa memecahkan rekor itu. Sayang, mereka hanya finis sebagai finalis di Korea Terbuka dan Denmark Terbuka.

2 dari 3 halaman

Hadiah Terbanyak

Kevin / Marcus sudah merebut lima titel juara super series sejauh tahun 2017. Kelima titel juara itu adalah All England, India Terbuka, Malaysia Terbuka, Jepang Terbuka, dan China Terbuka yang baru diraih pada Minggu (20/11/2017).

Dengan kelima titel juara tersebut, kantong Kevin / Marcus pun semakin tebal hasil dari kucuran prize money yang diterima. Total, pasangan peringkat satu dunia itu telah mengantongi US$ 128.374 atau sekitar Rp 1,73 miliar.

Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon. (Humas PP PBSI)

Jumlah tersebut belum termasuk sejumlah bonus yang mereka terima dari PBSI, klub, maupun sponsor. Saat sukses menjuarai All England, Kevin mendapat bonus Rp 250 juta dari Djarum Foundation dan Rp50 juta dari Blibli.com,

Berikut rincian perolehan nominal prize money yang diterima Kevin / Marcus hingga November 2017:

 

3 dari 3 halaman

Reinkarnasi Chandra / Sigit

Sebenarnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo tidak pernah mau bermain sebagai pemain ganda. Karena itu, pebulu tangkis kelahiran Banyuwangi, 2 Agustus 1995, tersebut pernah menolak saat akan ditransfer dari sektor tunggal ke ganda pada 2010 lalu oleh klubnya PB Djarum di Kudus ke Jakarta.

Alasannya sederhana. "Hadiahnya tidak mau dibagi-bagi," kata Kevin kepada Bogi Triyadi dari Liputan6.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada 2016 lalu.

Tapi, Kevin akhirnya menerima keputusan itu. Terbukti, dia kemudian masuk Pelatnas PBSI dan berpasangan dengan Marcus Fernandi sejak Februari 2015.

Dibandingkan Kevin, Marcus sudah lebih dulu bermain di nomor ganda. Sebelumnya, dia berpasangan dengan pemain senior peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido.

Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon. (Humas PP PBSI)

Secara fisik, postur Kevin / Marcus boleh dibilang mungil. Tapi, pasangan ini punya keunggulan dalam hal kecepatan. Selain itu, Kevin dan Marcus juga memiliki permainan serta karakter yang cocok sehingga menjelma menjadi pasangan yang solid.

"Marcus punya power bagus, smes keras, sementara Kevin memiliki pukulan yang tidak terduga. Selain itu, antisipasi mereka juga bagus," kata legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata.

Melihat permainan Kevin / Marcus, Christian teringat kepada pasangan ganda putra Candra Wijaya / Sigit Budiarto. Kebetulan, Christian pernah melatih Juara Dunia 1997 dan All England 2003 tersebut.

"Kevin itu seperti Sigit, pukulan-pukulan bolanya sulit ditebak. Sementara Marcus seperti Candra. Dia lugas, keras, dan tidak aneh-aneh," ucap Christian.

Saksikan video aksi Kevin/Marcus di 2016 di bawah ini:

 

 

 

Video Populer

Foto Populer