Sukses


Mario Blasius, Prajurit TNI yang Siap Harumkan Nama Bangsa Melalui Tinju

Bola.com, Jakarta - Tubuhnya kurus dan tingginya pun sangat jauh dari kesan ukuran seorang atlet atau tentara. Namun, siapa sangka, kesan tersebut punya jawaban lain ketika melihatnya berlaga di atas ring tinju. Dia adalah Mario Blasius Kali, petinju asal pelosok Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang juga berpangkat Serda (Sersan Dua) TNI-AD.

Tak seperti kebanyakan petinju lainnya yang memiliki perawakan seram dan tubuh berbentuk atletis, semua hal itu berbeda buat Mario. Petinju berusia 23 tahun itu awalnya secara tak sengaja untuk terjun ke dunia olahraga pukul-pukulan di atas ring.

Kecintaan Mario terhadap dunia tinju terjadi ketika usianya masih belia, yakni 14 tahun. Ditularkan langsung dari kakeknya, Manik Saka, yang merupakan mantan petinju amatir di NTB.

"Saya terinspirasi dari dia. Padahal, awalnya itu saya lebih menggeluti taekwondo. Namun, ketika itu di daerah saya untuk atlet taekwondo itu jarang aktif untuk turun di kejuaraan," kata Mario kepada wartawan di JIE EXPO Hall C, Kemayoran.

Setelah mantap banting setir, Mario kecil kemudian fokus untuk berlatih tinju. Hanya butuh waktu dua bulan baginya untuk memberanikan diri turun sebagai petinju di pertandingan resmi bertajuk Menpora Cup di Kupang pada 2010.

Sayang, ketika itu prestasi tertinggi belum bisa diraihnya. Namun, untuk ukuran petinju amatir yang baru berlatih selama dua bulan, raihan peringkat ketiga sudah membanggakan untuknya.

"Awalnya agak kesulitan berlatih dari taekwondo ke tinju. Sebab, tinju itu kekuatan fisiknya dari tangan dulu baru ke kaki. Agak sulit," kenang Mario.

Tak bisa dimungkiri, peran keluarga menjadi salah satu motivasi Mario untuk fokus menjadi petinju. Namun, hal itu awalnya ditentang oleh keluarganya yang lebih menyarankan agar Mario berfokus di taekwondo.

"Awalnya mereka dukung saya di taekwondo. Namun, saya bilang hal itu sulit karena taekwondo tak akan bisa membuat saja jadi juara," ucap Mario.

Dewi fortuna ternyata menghinggapi karier Mario. Setelah meraih gelar peringkat ketiga tinju di Menpora Cup, Mario dipanggil untuk masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) NTT. 

Jenjang demi jenjang pendidikan dirasakan secara gratis oleh Mario berkat dukungan pemerintah. Hingga akhirnya dia berhasil meraih ijazah kelulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2 dari 2 halaman

Dipinang TNI dan Fokus Sebagai Petinju

Petinju Indonesia, Mario Blasius Kali (kiri) saat melawan petinju asal Jepang, Tomoya Tsuboi pada semifinal Test Event Asian Games 2018 kelas terbang ringan di Kemayoran, Jakarta (14/2/2018). Mario menang dengan skor 3-2. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Karier tinju Mario perlahan mulai melesat sehingga terpilih menjadi atlet yang mewakili provinsi Nusa Tenggara Timur untuk Pekan Olahraga Nasional 2016 Jawa Barat. Sayang, ketika itu Mario gagal berprestasi.

Namun, seusai penyelenggaraan Mario mendapatkan kabar kalau salah satu petinggi TNI berpangkat mayor sedang mencari atlet berprestasi untuk mengikuti seleksi masuk. Kabar tersebut pun sampai ke telinga Mario.

"Awalnya saya percaya tidak percaya akan berita itu. Namun, pelatih bilang ya kita coba dulu saja. Setelah pulang dari PON Jabar, saya kembali ke Atambua dan akhirnya ada telepon yang menawari saja jadi tentara," ucap Mario.

Sejumlah urusan harus diselesaikan Mario untuk pendaftaran ke Komando Resort Militer 161/Wirasakti (atau Korem 161/Wirasakti). Setelah itu, Mario kemudian membawa berkas-berkas untuk diperiksa kembali di Komando Daerah Militer IX/Udayana Bali.

Nama Mario pun lolos proses administrasi dan diberikan kesempatan untuk mengikuti tes lanjutan Sekolah Calon Bintara Pajurit Karier TNI-AD. Mario tak sendiri, dia menjadi satu dari 16 orang yang lolos.

Kini, Mario sudah memiliki pangkat Serda (Sersan Dua) dan berdinas di Direktorat Peralatan Angkatan Darat, Jatinegara, Jakarta Timur. Meskipun berstatus sebagai prajurit aktif, Mario tetap ingin fokus bertinju.

Mario berhasil meraih perak pada ajang test event Asian Games 2018. Pria yang mengidolai Manny Pacquiao itu tidak ingin muluk-muluk untuk menetapkan target karier sebagai petinju.

"Untuk sekarang, saya ingin fokus dulu supaya bisa meraih kesuksesan di Asian Games 2018. Adapun untuk jadi petinju profesional, saya belum pikirkan itu. Saya rasa karier petinju itu singkat, saya nantinya akan lebih fokus sebagai TNI saja," tegasnya.

Mario Blasius Kali merupakan satu dari sekian banyak anak muda yang rela berkorban untuk mengharumkan nama bangsa melalui olahraga. Selain sebagai atlet, sumpah yang pernah diucapkannya sebagai anggota TNI tentu akan membuatnya berusaha sekuat tenaga untuk membuat harkat dan martabat bangsa ini menuju tempat tertinggi.

 

Video Populer

Foto Populer