Sukses


Aneka Gas Datangkan 3 Pelatih Berkualitas demi Proliga 2019

Bola.com, Surabaya - Klub voli putra, Sidoarjo Aneka Gas Industri, terus menunjukkan keseriusan dalam berpartisipasi di Proliga 2019. Mereka mendatangkan tiga pelatih untuk berkiprah di kompetisi voli nasional itu.

Sebagai pelatih kepala, Sidoarjo Aneka Gas Industri sudah menunjuk Joni Sugiyatno yang berstatus mantan quicker timnas voli putra Indonesia. Joni juga sudah berpengalaman menjadi asisten pelatih timnas voli putra Indonesia di SEA Games 2015, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.

Ada dua asisten pelatih yang akan menemani Joni, yaitu Slamet Mulyanto dan Muhammad. Slamet, sosok kenyang pengalaman dan beberapa tahun terakhir melatih timnas voli pantai Indonesia. Sedangkan Muhammad, dosen di Universitas Negeri Surabaya.

"Kami ingin menggabungkan ketiganya, yang memiliki pengalaman yang berbeda. Seperti diketahui, Joni sudah punya pengalaman di timnas. Lalu, coach Slamet juga puluhan tahun di dunia voli indoor atau voli pantai. Sementara Muhammad seorang akademisi," ucap Mashuda Dwi Cahya, manajer Aneka Gas, kepada Bola.com.

Kehadiran Joni dan Slamet sudah bukan menjadi kejutan mengingat kiprah keduanya tidak asing bagi pencinta voli nasional. Namun, lain halnya dengan Muhammad, yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Mashuda menjelaskan kehadiran Muhammad akan membantu banyak hal yang selama jarang dipakai kebanyakan klub voli. Masukan dari sosok akademisi dinilai akan sangat membantu pengembangan pemain timnya.

"Kami juga ingin menerapkan sports science di klub ini. Untuk urusan itu, kami merasa Muhammad sangat paham dengan apa yang dibutuhkan tim baru seperti Aneka Gas ini," imbuhnya.

Padahal, Aneka Gas merupakan klub "kemarin sore" yang baru terbentuk pada sebulan terakhir. Mayoritas pemain mereka adalah pemain pelapis Surabaya Bhayangkara Samator dan belum berpengalaman.

Niat awal mendirikan klub ini adalah pembinaan dengan memberi kesempatan kepada pevoli muda. Hampir semua pemain yang dimiliki Sidoarjo Aneka Gas Industri masih terbilang remaja atau berada di bawah usia 20 tahun.

“Apa yang kami lakukan ini menunjukkan keseriusan kami di Proliga. Kami ingin melakukan pembinaan secara serius dan melihat hasilnya di kompetisi profesional seperti Proliga. Ini bisa mengukur sampai mana level pembinaan kami," ujar Mashuda.

Video Populer

Foto Populer