Sukses


Petarung ONE Championship Dukung Gerakan Berjalan Kaki

 

Jakarta - Rudy "The Golden Boy" Agustian, atlet mixed martial arts (MMA) yang tergabung dalam ONE Championship, berbagi tentang pengalamannya menikmati kota-kota di berbagai belahan dunia dengan berjalan kaki.

"Pengalaman berjalan kaki paling seru yang pernah saya lakukan terjadi di Swedia, Norwegia, Denmark, Singapura, selain beberapa kawasan di Malaysia dan Thailand," kata Rudy dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Tetapi, atlet divisi flyweight ini mengaku tidak terlalu sering berjalan kaki karena beberapa alasan tertentu. "Apabila ada fasilitas seperti trotoar yang rapih dan bersih, pastinya saya akan lebih sering berjalan kaki,” lanjutnya.

Hal ini terkait dengan fasilitas bagi para pejalan kaki yang masih kurang mumpuni di ibu kota negara ini, ditambah dengan beberapa isu lainnya.

“Apalagi etika kendaraan bermotor yang suka masuk ke trotoar, pedagang kaki lima, juga kurangnya pohon-pohon yang membuat udara jadi sangat panas,” sebut petarung yang tergabung dalam Golden Boy Muay Thai Camp ini.

“Itu ditambah dengan polusi tinggi dari kendaraan yang sangat padat. Semua ini membuat saya malas berjalan kaki.”

Di Inggris, bulan Mei 2019 diperingati sebagai Bulan Berjalan Kaki, atau “Walking Month”. Warga lokal di setiap kota didorong untuk berjalan kaki dan menggunakan fasilitas umum.

Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar kota di negara itu telah menyediakan sarana yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Kebutuhan mereka yang memiliki mobilitas tinggi juga didukung dengan berbagai moda transportasi publik.

Di ibu kota Indonesia, pemerintah semakin memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi warga pejalan kaki, dengan penyediaan trotoar jalan yang cukup luas serta dilengkapi oleh paving block bagi warga tuna netra.

 

2 dari 2 halaman

Masalah Keamanan

Rudy juga menyoroti beberapa hal terkait dengan keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki di kota-kota besar Indonesia lainnya.

“Permasalahannya, banyak lokasi yang masih belum terlalu aman dan nyaman, banyak jambretnya. Para pejalan kaki harus berhati-hati sekali kalau berada di luar rumah. Selain beberapa hal yang sudah saya sebutkan, masih kita lihat juga kurangnya etika publik terhadap fasilitas pejalan kaki.”

Ia pun turut menyumbang saran bagi pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pejalan kaki di Indonesia, terutama di ibukota.

“Tindak tegas para pengguna trotoar yang tidak bertanggung jawab, ini termasuk mereka yang buang sampah sembarangan, berdagang sembarangan, atau menggunakan trotoar sebagai tempan nonkrong.”

Untuk fasilitas, Rudy mengatakan bahwa akan lebih baik bagi pemerintah untuk menanam lebih banyak pohon dan meningkatkan kondisi trotoar yang saat ini mungkin sudah rusak atau kurang nyaman.

Tetapi, utamanya adalah sebuah penegakan hokum bagi para pengguna jalan lainnya yang melanggar peraturan, seperti pengendara motor yang sering naik ke trotoar ketika macet.

“Adakan aturan dan hukum yang membuat para pengguna motor maupun mobil pribadi lebih memilih untuk berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum,” ucapnya.

Sumber: Liputan6.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Populer

Foto Populer