Sukses


Tim Gajser, Menghidupkan Mimpi Masa Kecil dan Bangga Menjadi Juara

Bola.com, Semarang - Crosser Team HRC, Tim Gajser, menyelesaikan MXGP 2019 seri Semarang dengan menjadi yang tercepat dalam dua balapan yang digelar di Sirkuit BSB City, Semarang, Minggu (14/7/2019). Keberhasilan Tim Gajser menjadi yang terbaik saat ini karena dirinya selalu berusaha untuk menghidupkan mimpinya di dunia balap motocross.

Keberhasilan Tim Gajser menyapu bersih poin tertinggi di MXGP 2019 seri Semarang membuatnya kukuh di puncak klasemen pembalap dengan 538 poin. Crosser asal Slovenia itu memperlihatkan dominasi yang luar biasa, tak hanya di Semarang tetapi juga di Palembang dalam seri sebelumnya.

Ketika beraksi di Palembang, Minggu (7/7/2019), Tim Gajser berhasil menjadi yang tercepat pada balapan pertama. Meski kalah cepat dari pembalap Yamaha, Romain Febvre, pada balapan kedua, Tim Gajser tetap meraih poin paling tinggi di Palembang.

Dominasi Tim Gajser di MXGP musim ini sudah terlihat dari seri keenam di Portugal. Absennya juara dunia MXGP sembilan kali, Tony Cairoli, memang ada andil dalam kesuksesan Tim Gajser. Namun, bukan berarti tanpa kerja keras pembalap berusia 22 tahun itu bisa memimpin perolehan poin dalam klasemen pembalap hingga seri ke-12 ini.

Tim Gajser merupakan crosser yang sudah mulai mengikuti balapan sebagai hobi sejak masih kecil. Keberhasilannya menjadi juara di Eropa dalam kelas 65cc menjadi titik balik dalam hidupnya. Profesi sebagai crosser pun diambilnya untuk menjalani hobi serta menjamin kehidupannya.

"Saya memulai karier balapan saya pada usia 12,5 tahun. Ketika saya masih kecil, saya menganggap motocross hanya sebagai sebuah permainan, bukan melihatnya sebagai sebuah pekerjaan. Ketika saya menjadi juara di Eropa, saya baru memahami inilah yang ingin saya lakukan untuk kehidupan saya," kisah Tim Gajser di Semarang.

"Saya berpikir crosser harus menjadi profesi saya. Tentunya saya sangat bersyukur dan merasa senang karena saya bisa menghidupkan mimpi saya waktu masih kecil," lanjut crosser asal Slovenia yang pernah menjadi juara dunia MXGP pada 2016 itu.

Setelah menjadi juara Eropa di kelas 65cc pada 2007 dan kelas 85cc pada 2009, Tim Gajser kemudian menjadi juara dunia junior di kelas 125cc sekaligus juara Eropa di kelas yang sama pada 2012.

Promosi ke MX2 pada 2012 bersama KTM, Tim Gajser akhirnya berlabuh di tim HRC mulai 2014 dan menjadi juara MX2 setahun kemudian. Ia pun akhirnya promosi ke MXGP usai juara di MX2 dan langsung menjadi juara di kelas utama kejuaraan dunia motocross itu pada 2016.

2 dari 2 halaman

Membesarkan Motocross di Tanah Kelahirannya dan Bangga dengan Prestasi

Tim Gajser juga mengakui di negara asalnya, Slovenia, motocross bukanlah sebuah olahraga yang populer ketika dirinya masih kecil. Namun, kecintaannya terhadap motocross yang mengantarnya menjadi satu dari beberapa crosser terbaik dunia, membuat olahraga itu kini cukup berkembang di negara asalnya.

"Saya ini berasal dari negara yang kecil, di mana motocross dulu tidak populer. Sekarang saya terlibat di motocross dan olahraga itu berkembang sangat cepat di negara saya. Tidak mudah berkarier hingga ke kejuaraan dunia, tapi saya hanya bisa katakan bekerja keras dan mengikuti mimpi serta tidak menyerah adalah kuncinya," ujar Tim Gajser.

"Ketika Anda memiliki sebuah mimpi yang besar, Anda harus mempersiapkan segalanya dengan baik dan bekerja keras. Pasti mimpi itu akan menjadi kenyataan," lanjutnya.

Menjadi juara dunia MXGP 2016, atau pada tahun pertamanya di kelas utama kejuaraan dunia motocross itu, merupakan prestasi terbaik yang diraih Tim Gajser hingga saat ini. Bahkan dengan tren positif mendominasi MXGP 2019 sejak seri keenam hingga ke-12 di Semarang, bukan tidak mungkin gelar juara itu akan kembali diraihnya.

Namun, untuk saat ini juara MXGP 2016 tetap menjadi yang terbaik. Tim Gajser pun mengaku sangat bangga terhadap dirinya karena kerja keras yang dilakukannya untuk menghidupkan mimpinya telah terbayar tuntas dengan prestasi yang diraihnya itu.

"Saya merasa sangat senang, sangat bangga terhadap diri saya sendiri. Saya memang tidak pernah menyerah untuk mengejar mimpi saya. Ketika Anda benar-benar ingin mengejar mimpi Anda, pasti Anda akan berusaha sekeras mungkin. Itu yang terus coba saya lakukan untuk mengejar mimpi itu," ujarnya.

 

Video Populer

Foto Populer