Sukses


Serena Williams Berharap Bisa Kontrol Emosi di Final AS Terbuka 2019

New York - Serena Williams punya pengalaman pahit pada final AS Terbuka tahun lalu. Petenis Amerika Serikat itu gagal mengontrol emosi dan kehilangan gelar.

Petenis berusia 37 tahun itu berharap dapat menjaga temperamen saat menghadapi Bianca Andreescu pada laga puncak AS Terbuka 2019 di Arthur Ashe Stadium, Sabtu (7/9/2019) atau Minggu dini hari WIB.

Serena Williams menyebut wasit Carlos Ramos sebagai pencuri dan pembohong kala bersua Naomi Osaka di final AS Terbuka tahun lalu. Bermain histeris dan diwarnai protes, dia akhirnya kalah 2-6, 4-6.

Hasil tersebut melanjutkan nestapa Williams dalam usaha menyamai catatan Margaret Court sebagai pengoleksi gelar Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah. Dia terhenti di angka 23, tertinggal satu angka di belakang Court.

Selain partai pamungkas AS Terbuka 2019, Williams juga tumbang di final Wimbledon 2018 dan 2019. "Saya tidak memikirkan kegagalan sebelumnya," kata Williams, seperti dikutip BBC. 

"Saya belajar dari pengalaman. Saya mencoba bermain lebih tenang," sambung Serena Williams, yang bakal tampil di final AS Terbuka yang ke-10 sepanjang kariernya itu. 

2 dari 2 halaman

Misi Andreescu

Andreescu belum lahir ketika Serena Williams memenangkan Grand Slam pertamanya di AS Terbuka pada 1999. Namun, hal itu tidak meredam ambisinya untuk mengejutkan jagoan tuan rumah.

"Saya ingat menyaksikannya ketika berusia 10 tahun. Saya melihat dia berkali-kali menjuarai Grand Slam. Saya yakin Williams bakal tampil 100 persen. Saya akan coba menandinginya. Kita lihat siapa petenis yang lebih baik," ungkap Andreescu.

Williams sempat menghadapi Andreescu di final Rogers Cup 2019, Agustus lalu. Dia mengundurkan diri akibat cedera dalam keadaan tertinggal 1-3.

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Harley Ikhsan/Editor Achmad Yani Yustiawan, published: 7/9/2019). 

Video Populer

Foto Populer