Sukses


15 Gejala Malaria Beserta Penyebabnya, Patut Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Sebagian besar wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan. Beberapa penyakit seperti flu atau pilek, batuk, hingga demam biasanya gampang menghampiri. Namun, penyakit lain yang cukup serius seperti malaria juga menjadi ancaman.

Malaria merupakan penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Infeksi malaria berbeda dengan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).

Malaria disebabkan gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi Plasmodium dan dilepaskan ke aliran darah. Parasit kemudian berkembang di hati, dan menyerang sel darah merah. Sedangkan DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan gigitan nyamuk yang menyebarkan virus dengue seperti Aedes aegypty dan Aedes albocpictus.

Jika penyakit malaria tidak ditangani dengan cepat dan tepat, bisa mengancam nyawa atau menyebabkan kematian. Penyakit ini tidak bisa ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, tetapi bisa tertular jika terjadi kontak langsung dengan darah pengidapnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 2017 mencatatkan sebanyak 219 juta kasus malaria secara global yang berujung pada 435 ribu kematian. Kasus penyakit ini sebagian besar terjadi di negara-negara Afrika dan Asia Tenggara.

Setelah tergigit nyamuk, tanda-tanda atau gejala malaria akan mulai tampak setelah 10 hari hingga paling lama satu bulan kemudian. Namun, gejala juga bisa muncul tujuh hari setelah terinfeksi malaria. Lalu, apa saja gejalanya?

Berikut adalah gejala malaria yang patut diwaspadai beserta tips mencegahnya secara alami, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/11/2019).

 

2 dari 4 halaman

15 Gejala Malaria

Tanda-tanda atau gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Gejala malaria dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni malaria ringan dan berat.

Gejala malaria ringan biasanya berlangsung selama 6-10 jam. Namun, bisa juga terjadi dalam kurun waktu yang lebih lama bahkan dengan gejala yang lebih parah.

Sedangkan gejala malaria berat bisa didiagonosis dengan hasil dari klinik atau laboratirium. Biasanya level ini akan menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan pada fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya.

Berikut adalah gejala malaria pada umumnya yang perlu diwaspadai:

  1. Anemia dan mudah lelah
  2. Berkeringat dingin
  3. Demam tinggi
  4. Menggigil
  5. Diare
  6. Dehidrasi
  7. Kejang, biasanya terjadi pada pengidap malaria di usia muda
  8. Mual dan muntah-muntah
  9. Nyeri otot
  10. Sakit kepala parah
  11. Tinja berdarah
  12. Tekanan darah menurun drastis
  13. Mengalami disfungsi organ vital
  14. Gagal ginjal
  15. Kadar gula darah rendah (Biasanya terjadi pada wanita hamil)
3 dari 4 halaman

8 Tips Mencegah Penularan Malaria

Anda perlu mencegah penyakit malaria dengan cara berikut ini:

  • Budayakan hidup bersih, jaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar.
  • Menggunakan lotion anti nyamuk yang mengandung senyawa DEET atau diethyltoluamide untuk mencegah gigitan nyamuk. Namun, lotion nyamuk tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun karena memiliki rasa pahit.
  • Selain lotion, Anda bisa menggosokkan kulit jeruk yang terkenal ampuh mencegah gigitan nyamuk.
  • Pasang kawat atau jaring anti-nyamuk di setiap sisi ventilasi rumah.
  • Bersihkan dan rapikan tempat yang menjadi biang sarang nyamuk, dengan menutup penampungan air yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, kemudian taburkan serbuk abate agar jentik nyamuk mati.
  • Rajin membasmi nyamuk dengan Fogging (pengasapan).
  • Biasakan menyemprot ruangan menggunakan produk anti-nyamuk. Namun Anda perlu ke luar ruangan terlebih dahulu setelah disemprot guna menjaga kesehatan pernapasan. Setelah disemprot, matikan lampu dan tutup pintu ruangan supaya nyamuk cepat mati.
  • Mengenakan pakaian pelindung seperti celana panjang dan kemeja panjang selama beraktivitas, terutama pada subuh atau sore hari. Sebab, nyamuk malaria kerap beredar di dua waktu tersebut.
4 dari 4 halaman

Obat Alami untuk Penyakit Malaria

Malaria perlu ditangani secara tepat dan cepat. Selain mendapatkan penanganan medis, Anda juga bisa mengobati malaria dengan bahan alami tanpa obat-obatan kimiawi, seperti berikut:

1. Daun Sirsak

Daun sirsak merupakan satu di antara obat malaria alami. Sebuah penelitian menemukan daun sirsak memiliki sifat antimalaria cukup kuat. Daun hijau ini memiliki berbagai senyawa seperti ditepenoid, flavonoid, polifenol, saponin, alkaloid, kaempferol, dan asetogenin.

Kandungan tersebut berperan sebagai antimalaria. Kandungan antioksidan dalam daun sirsak juga dipercaya dapat mengobati penyakit yang satu ini. Caranya, Anda bisa meminum air rebusan daun sirsak.

2. Daun Pare

Pare merupakan salah satu jenis sayuran yang bermanfaat bagi kesehatan. Tak hanya dagingnya, daun pare juga menjadi salah satu bahan untuk membantu mengobati malaria.

Daun pare mengandung alkaloid cukup tinggi. Kandungan tersebut merupakan aantimalaria paling efektif. Daun pare mampu membasmi parasit akibat malaria.

Cara mengobati malaria dengan daun pare adalah sebagai berikut:

  • Ambil beberapa lembar daun pare
  • Seduh daun dengan menggunakan air panas
  • Diamkan hingga daun meresap ke air selama beberapa saat
  • Saring daun pare dan ambil airnya untuk diminum.

Sumber: WHO, CDC

Video Populer

Foto Populer