Bola.com, Jakarta - Organizing Committee (OC) Formula E di Jakarta terus melakukan persiapan lomba yang bakal berlangsung di kawasan Monas, Juni nanti.
Terbaru Sabtu (22/2/2020) dini hari WIB, mereka melakukan uji coba pelapisan aspal seluas 60m2 di atas cobblestone bagian tenggara Silang Monas.
Baca Juga
Sejarah Tercipta! Inilah 4 Fakta Menarik Komang Teguh: Pernah Disanksi AFC dan Pemain Kesayangan Shin Tae-yong yang Sebenarnya
Persaingan Gelar Top Skorer BRI Liga 1 2023 / 2024: Empat Striker Brasil Berebut Sepatu Emas
Piala Asia U-23 2024: Ivar Jenner Minta Maaf dan Bersuara soal Kegagalan Usaha PSSI Menghapus Kartu Merah pada Laga Vs Qatar
Advertisement
Uji coba bertujuan untuk cek material yang bisa lebih mudah dikelupas setelah terpasang selama 4x24jam. Pengelupasan dijadwalkan pada Rabu (26/2/2020).
Pekerjaan teknis ini dilakukan sebagai tahap paling awal di lapangan, merupakan wujud keseriusan persiapan gelar Formula E ini sangat memerhatikan aspek lingkungan.
Cobblestone atau blok batu yang dipasang tahun 1995 di Monas ini merupakan bagian dari lintasan dan diuji coba dilapisi.
Di negara-negara penyelenggara Formula E lainnya, pelapisan aspal di atas cobblestone dilakukan di Paris, Prancis. Demikian pula di Roma, Italia.
“Pelapisan lalu kemudian dikelupas dilakukan Paris, di Roma, ini dilakukan setiap tahun,” ujar Wisnu Wardhana, Deputi Bidang Teknis Formula E Jakarta.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Metode Pelapisan Sederhana dan Cepat
Metode pelapisan dilakukan sederhana dan cepat. Proses pengelupasan dapat dilakukan untuk mengembalikan cobblestone timbulkembali.
“Di Paris, sirkuit Formula E mengitari situs Les Invalides yang umurnya 350 tahun. Maka setiap selesai gelar Formula E, aspalnya dikelupas dan kembali seperti sedia kala,” lanjut Wisnu.
Advertisement
Proses teknis uji coba pelapisan berlangsung 125 menit dini hari. Adapun persiapannya sejak Jumat (21/2/2020) jelang tengah malam.
“Proses uji coba ini dimonitor oleh para ahli. Demikian pula pada pengelupasan para ahli telah siap dimintakan pendapatnya untuk putusan akhir metoda yang terbaik yang dipilih,” kata Wisnu.
Advertisement