Sukses


Carol Renwarin Puji Sikap Ksatria Ketua PB Pertina yang Siap Mundur jika Petinju Indonesia Gagal ke Olimpiade 2020

Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih tinju nasional, Carol Renwarin, memuji sikap ksatria Brigjen Pol. Johni Asadoma, yang siap mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PB Pertina jika petinju Indonesia gagal lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

"Saya memuji sifat ksatria Johni Asadoma sebagai mantan petinju nasional yang ingin mundur dari jabatan Ketua Umum PB Pertina jika memang tidak ada petinju Indonesia yang meraih tiket ke Olimpiade 2020. Saya mendukung keinginannya itu," kata Carol Renwarin saat ditemui di Gedung KONI Pusat Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Carol Renwarin merupakan pelatih tinju lulusan terbaik yang mengantongi sertifikat Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA). Pria asal Papua ini merupakan pelatih Tinju Adriasus Taroreh dan Ilham Lahia saat menghadapi Olimpiade Seoul 1988.

Pernyataan akan mundur dari Ketua Umum PB Pertina itu disampaikan Johni Asadoma pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kemenpora dan PB Pertina sehubungan bantuan dana pelatnas Olimpiade Tokyo di Media Centre Kemenpora Jakarta, Jumat (29/2/2020).

"Kita sudah tiga kali pelaksanaan Olimpiade tanpa petinju. Makanya, saya akan mundur dari Ketua Umum PB Pertina jika memang tidak ada petinju yang lolos ke Olimpiade Tokyo," kata Johni yang juga Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) di hadapan wartawan yang menghadiri acara MoU tersebut.

Prestasi olahraga tinju amatir Indonesia memang pernah bersinar dengan menempatkan tiga petinju ke perempat finalis Olimpiade, yakni Ferry Moniaga (Kelas Layang) pada Olimpiade Munchen 1972, Albert Papilaya (Kelas Menengah) pada Olimpiade Barcelona 1992 dan La Paena Masara (Kelas Layang) pada Olimpiade Atlanta 2000. Kini tentu harapannya agar Indonesia memiliki perwakilan lagi ketika Olimpiade 2020 digelar di Tokyo.

 

Video

2 dari 2 halaman

Andalkan Kejuaraan Dunia

Empat petinju Indonesia sudah mengikuti babak kualifikasi Olimpiade 2020 untuk Asia-Oceania yang digelar di Amman, Yordania, 3-12 Maret 2020. Keempat petinju yang terdiri dari Mikhail Roberto Muskita (Menengah 75kg), Lucky Mira Agusto Hari (Bantam 57kg), Aldom Sugoro (Layang 52kg), dan Ratu Silpa Lau (Bulu 57kg putri), dan sudah gagal meraih tiket ke Olimpiade 2020.

Kini, petinju Indonesia masih punya kesempatan untuk bisa lolos melalui Kejuaraan Tinju Dunia yang akan digelar di Paris, Prancis. pada Mei mendatang. Namun, Johni merasa peluang untuk bisa meloloskan petinju cukup berat.

"Persaingan di kejuaraan dunia itu sangat berat karena lawan yang dihadapi petinju dari penjuru dunia. Di sini kita juga akan menerjunkan Farrand Papendang (Kelas Welter Ringan) dan petinju peraih perunggu Asian Games 2018, Uswatun (kelas Ringan 60kg putri)." ungkapnya.

Untuk pelatnas Olimpiade Tokyo 2020, PB Pertina mendapat bantuan dana senilai Rp5,2 miliar dari permohonan semula Rp7,3 miliar. Dana itu dialokasikan untuk biaya program pemusatan latihan hingga uji coba ke luar negeri.

Video Populer

Foto Populer