Sukses


Agar Tak Cemas, Kenali 4 Hal Seputar Hantavirus Ini

Bola.com, Jakarta - Kemunculan Hantavirus di tengah pandemi virus Corona harus disikapi dengan rasional. Tak perlu khawatir, namun tetap harus waspada. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria meninggal dunia pada Senin (23/3/3020), setelah beberapa hari dinyatakan positif terinfeksi Hantavirus.

Menurut Global Times, pria tersebut terinfeksi setelah melakukan perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja.

Unggahan di media sosial tersebut lantas membuat beberapa orang menjadi panik dan cemas, mengingat pandemi virus Corona hingga saat ini belum sepenuhnya mereda, di China sekalipun yang belakangan sudah mengalami penurunan kasus positif.

Beberapa lagi berspekulasi perihal asal-usul virus, lalu mencari kesamaan dengan virus corona yang memiliki kasus pertama di Wuhan, China.

Seperti dimuat health24, Hantavirus tidak seperti virus Corona baru. Ada perbedaan di antara dua virus tersebut, meski sama-sama kemunculannya belakangan ini dari China.

Perbedaan yang utama bisa dilihat dari penyebaran virus, yakni yang tidak antarmanusia melainkan melalui tikus dan binatang pengerat (rodensia) lainnya.

Penularan ke manusia baru bisa terjadi jika ada kontak dengan hewan rodensia yang terinfeksi atau kontak dengan ekskresinya, seperti saliva, urin, atau feses.

Mari kita lihat beberapa fakta tentang Hantavirus, seperti dilansir Bola.com dari Liputan6.com, Rabu (25/3/2020).

2 dari 3 halaman

Apa itu Hantavirus?

Apa itu hantavirus?

Hantavirus adalah virus yang disebarkan oleh hewan pengerat (rodensia). Ada beberapa jenis hantavirus, yang dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai Hantavirus pulmonary syndrome (HPS), penyakit pernapasan yang dimulai dengan gejala mirip flu.

Bagaimana virus ini menyebar?

Hantavirus hanya menyebar melalui binatang pengerat ke manusia dan tidak dapat menyebar dari manusia ke manusia.

Sesorang bisa terinfeksi virus ini langsung dari partikel kecil seperti kotoran tikus, urine atau air liur dapat dihirup, atau ketika langsung memegang tikus dengan tangan kosong dan kemudian menyentuh wajah dan hidung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus-kasus infeksi Hantavirus manusia biasanya terjadi di daerah pedesaan, hutan, ladang, dan peternakan di mana ada banyak tikus sylvatic yang menampung virus.

 

3 dari 3 halaman

Gejala Terinfeksi Hantavirus

Penularan

Manusia juga bisa terinfeksi hantavirus saat digigit binatang pengerat seperti tikus. Kegiatan berikut ini dapat membuat orang dalam risiko HPS:

  • Kurangnya menjaga kebersihan sehingga ada banyak kutu dan sarang tikus.
  • Membiarkan gudang, kabin, garasi, atau bangunan apa pun yang ditutup dalam waktu lama.
  • Bekerja di daerah yang mungkin ada kutu tikus seperti lumbung padi.

Oleh karena itu yang terbaik adalah menghindari risiko dengan mengenakan masker pelindung saat membersihkan sarang tikus dan kotorannya dengan sapu, untuk menghindari menghirup partikel yang diaduk ke udara.

 

Gejala Terinfeksi Hantavirus

Ketika Anda terinfeksi hantavirus, Anda mungkin akan mengalami:

  • Demam dan menggigil
  • Sakit kepala dan sakit tubu
  • Kram perut
  • Setelah 10 hari, cairan mungkin mulai terbentuk di paru-paru, yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan yang fatal.

 

Sumber: dari Berbagai sumber

Disadur dari: Liputan6.com (Fitri Syarifah. Published: 25/3/2020)

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

Video Populer

Foto Populer