Sukses


6 Pasangan Berbeda yang Pernah Bermain dengan Kevin Sanjaya

Bola.com, Jakarta - Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo sangat layak ditahbiskan sebagai pemain ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia dan bahkan pada level dunia.

Cukup melihat fakta, bersama pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon, keduanya kini sedang menempati posisi pertama dunia.

Gelar demi gelar terus diraih pasangan yang sering disebut oleh fans, The Minions ini. Terbaru sebelum rangkaian turnamen tahun 2020 dihentikan akibat pandemi virus corona, Kevin/Marcus sudah merasakan satu gelar di Indonesia Masters dan meraih runner-up di All England.

Namun dibandingkan dengan Marcus, sosok Kevin bisa dibilang sebagai pemain langka. Karena jika merunut ke belakang, ia telah berulang kali berganti pasangan, tapi hasilnya selalu menjanjikan.

Saat ini tak banyak pemain seperti Kevin di Pelatnas yang mampu berprestasi meskipun diduetkan dengan berbagai pasangan berbeda. Berikut ini Bola.com merangkum pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan prestasi yang dihasilkan.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 7 halaman

1. Lukhi Apri Nugroho

Saat masih di PB Djarum Kudus, Kevin pertama kali dipasangkan dengan Lukhi Apri Nugroho. Mereka sukses menjadi runner up di kejuaraan Singapore Internasional Series 2011. Kala itu Kevin masih berusia 14 tahun, namun mampu mengalahkan lawan-lawan berat dalam perjalanan menuju final.

Pasangan muda tersebut secara mengejutkan menyingkirkan ganda putra pelatnas saat itu, Muhammad Ulinnuha/Ricky Karanda Suwardi pada babak semifinal. Pada laga yang berakhir tiga set tersebut, Kevin/Lukhi bermain selama 50 menit yang berkesudahan 21-18, 15-21 dan 21-18.

Sebelumnya di babak perempat final, Lukhi/Kevin mengalahkan ganda putra andalan Malaysia yang merupakan unggulan kedelapan Chan Chong Ming/Lee Wan Wah 24-22, 15-21, 21-11. Bersama Lukhi Apri Nugroho, Kevin sukses mancatatkan raking tertinggi di posisi 182 dunia pada Juni 2012.

3 dari 7 halaman

2. Masita Mahmudin

Setahun setelah berpisah dengan Lukhi, Kevin mencoba peruntungan di ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Prestasi terbaik Kevin saat diduetkan dengan Masita adalah menjadi runner-up di ajang BWF World Junior Championship di Bangkok, Thailand.

Di final mereka memang kalah dari pasangan muda China, Huang Kaixiang/Chen Qingchen, dengan skor ketat 18-21, 22-20 dan 21-23. Namun, sebelumnya mereka menciptakan kejutan dengan mengalahkan pasangan terbaik Taiwan, Tang Chu/Ng Wing.

Dengan penampilan apik tersebut, media Thailand memberikan apresiasi khusus kepada pemain berusia 16 tahun tersebut. Mereka memberikan julukan Flying Kevin karena dia sering melakukan jump smash. Ia juga mendapat pujian dari pelatih yang saat ini fokus di nomor ganda putra Herry Iman Pierngadi.

Pelatih senior tersebut menyebut Kevin sebagai pemain yang cerdas, cepat tahu kelemahan lawan, dan langsung dipraktikkan saat pertandingan. Bersama Masita Mahmudin, Kevin masuk ranking 500 besar dunia. Hal itu cukup bagus mengingat pasangan tersebut baru diduetkan dan masuh berumur di bawah 17 tahun.

4 dari 7 halaman

3. Selvanus Geh

Sebelum bersama Marcus Gideon, Kevin terlebih dahulu dipasangkan dengan Selvanus Geh pada 2014. Pasangan tersebut sukses mendulang banyak gelar bergengsi di turnamen level International Challenge dan International Series.

Pada 2014, Kevin/Selvanus menjuarai tiga turnamen sekaligus, yaitu Selandia Baru Grand Prix Gold, Vietnam International Challenge dan Bulgarian International Challenge. Sedangkan di kejuaraan Indonesia Masters 2014 mereka sukses menyegel status runner Up.

Namun pada 2015, Selvanus tak lagi dipasangkan dengan Kevin Sanjaya karena menghilang dari daftar penghuni Pelatnas Cipayung. Muncul banyak pertanyaan terkait keputusan kontroversial tersebut dikarenakan sepanjang musim 2014, Selvanus Geh mampu menyumbangkan banyak gelar bersama Kevin dan digadang-gadang sebagai ganda putra hebat di masa mendatang.

Ternyata, Selvanus Geh didiagnosis terkena penyakit paru-paru dan terpaksa dikeluarkan dari Pelatnas Cipayung. Hal tersebut dilakukan demi kebaikan Selvanus dan pemain-pemain Pelatnas lainnya.

5 dari 7 halaman

4. Greysia Polii

Bukan pasangan fenomenal namun sempat menjadi buah bibir dan menciptakan satu kejutan besar di ajang Indonesia Terbuka 2014. Kevin pernah diturunkan di sektor ganda campuran bersama Greysia Polii.

Tampil tanpa target, Kevin Sanjaya melejit saat bersama Greysia Polii dengan mengalahkan ganda campuran peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di babak pertama Indonesia Terbuka Super Series Premier 2014 di Istora Senayan, Jakarta.

Pasangan Kevin/Greysia mampu mengatasi Zhang/Zhao dalam pertandingan rubber game 15-21, 21-18, 23-22. Kemenangan ini langsung membuat Kevin Sanjaya, yang sebelumnya dianggap sebagai pemain lapis kedua, mulai dikenal publik Istora.

Seusai pertandingan, Greysia menyatakan pengalaman tersebut membuat dirinya dan Kevin bisa mengambil banyak pelajaran untuk modal meniti karier ke puncak bulutangkis dunia.

6 dari 7 halaman

5. Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira

Bersama Wahyu Nayaka, Kevin mampu tampil tanpa beban dan tak banyak mengubah pola permainan. Terbukti saat tampil di Indonesia Masters 2016, pasangan yang hanya sempat dua kali latihan tersebut sebelum turnamen berhasil menjadi kampiun.

Di final, Kevin/Wahyu mengalahkan pasangan masa depan China, Heng Chengkai/Zhou Haodong, 21-16 dan 21-18. Namun yang menjadi kejutan adalah pasangan dadakan tersebut berhasil mengalahkan dua pasangan andalan Pelatnas.

Di perempat final, Kevin/Wahyu mengalahkan Rian Agung/Berry Anggriawan yang notabene sudah lama dipasangkan. Sedangkan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang saat ini bercokol di peringkat 12 dunia berhasil mereka tundukkan di babak semifinal.

Kala itu Marcus yang merupakan pasangan asli Kevin, masih dalam tahap penyembuhan usai cedera.

7 dari 7 halaman

6. Marcus Fernaldi Gideon

Sejak dipasangkan dengan Marcus pada Desember 2015, Kevin berhasil menjadikan pasangan ini begitu ditakuti banyak lawan. Jika dalam performa terbaik, The Minions nyaris tak punya kelemahan.

Pasangan ini merupakan kolaborasi dari mental kuat yang dimiliki Marcus dan gaya bermain Kevin yang begitu eksplosif sehingga menuai decak kagum para penonton yang menyaksikannya.

Kini setelah merasakan banyak gelar juara dan menempati posisi pertama dunia cukup lama, Kevin/Marcus membidik titel juara yang belum pernah keduanya rasakan. Yaitu Olimpiade 2020. Sayang akibat virus corona, Olimpiade 2020 harus ditunda dan baru berlangsung tahun depan.

 

Video Populer

Foto Populer