Sukses


Penelitian: Atlet Lebih Rawan Terpapar COVID-19 Ketimbang Masyarakat Awam

Bola.com, Jakarta - Sejak pandemi COVID-19 menyerang dunia pada awal 2020, hingga kini sudah banyak kasus positif menimpa atlet. Sampai Minggu (25/10/2020), sudah ada ratusan atlet dari berbagai cabang olahraga terinfeksi COVID-19.

Contohnya adalah pelari Usain Bolt, pembalap Valentino Rossi, hingga pesepak bola terkenal Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic. Padahal, banyak orang beranggapan atlet lebih kebal terhadap infeksi COVID-19 karena menjalani pola hidup sehat.

Namun, hal itu ternyata tidak sepenuhnya benar. Yang Zhigang, seorang profesor pendidikan olahraga di Universitas Fudan, China, menyebutkan dalam penelitiannya yang dikutip dari China Daily menyebutkan, seorang atlet tidak lebih kebal terhadap COVID-19 dibandingkan orang biasa.

Yang Zhigang menyebut, dalam keadaan tertentu kekebalan tubuh atlet mungkin lebih lemah daripada orang biasa. Penyakit pernapasan adalah satu di antara sejumlah kondisi yang paling sering dialami atlet.

Penelitian juga mengungkapkan, tubuh manusia lebih rentan terhadap infeksi virus dalam jangka waktu 3 hingga 72 jam setelah melakukan olahraga berat. Selain itu, kurangnya keseimbangan antara olahraga dan proses recovery meningkatkan risiko infeksi lebih besar.

Para atlet juga bertaruh dengan kesehatannya saat melakoni pertandingan yang melibatkan kontak fisik. Kesadaran yang lemah terhadap tindakan pencegahan membuat penyebaran COVID-19 menjadi lebih besar.

Meski demikian, atlet punya kesempatan sembuh lebih cepat dari infeksi COVID-19 ketimbang masyarakat awam. Hal itu karena asupan protein dan suplemen yang tercukupi.

Selain itu, hal lain yang bisa mengatasi COVID-19 adalah antibodi manusia, yakni limfosit, immunoglobulin G dan M. Biasanya, dengan gaya hidup dan asupan gizi yang baik membuat seorang atlet membutuhkan waktu kurang dari sepekan untuk pulih dari infeksi COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Video Populer

Foto Populer