Bola.com, Jakarta - Varian baru virus corona dilaporkan telah menyebar di Inggris dan diketahui mempunyai penularan lebih cepat dibanding sebelumnya. Selain itu, varian tersebut juga telah menyebar ke sejumlah negara di luar Inggris Raya.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro, mengatakan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 gampang menular cepat menyebar.
Baca Juga
Bomber FC Utrecht, Ole Romeny Ngaku Sudah Facetime dengan Erick Thohir, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya?
Meniru Timnas Indonesia, Vietnam Akan Lakukan Naturalisasi Secara Masif
Tak Kenal Lelah, Egy Maulana Vikri dan Arkhan Fikri Langsung Main di BRI Liga 1 Setelah Perkuat Timnas Indonesia
Advertisement
Apalagi temuan virus corona varian baru yang baru saja dilaporkan menyebar di Inggris. Oleh karena itu, ini harus menjadi konsen semua pihak, termasuk Indonesia.
"Jadi, yang di Inggris, penularannya lebih cepat. Cara penularan virus ini melalui droplet sehingga sangat mudah. Bisa menular saat bicara, antarmanusia dan daya tular SARS-CoV-2 lebih tinggi 20 kali dari SARS di tahun 2000-an," kata Bambang, dalam diskusi 'Mutasi Virus Corona, Bagaimana Mengantisipasinya?' di Youtube BNPB Indonesia.
Virus corona, kata Bambang, juga mudah beradaptasi dengan host atau tubuh manusia sehingga karena mudah beradaptasi, juga bisa mudah terjadi mutasi.
Proses mutasi dan adaptasi dari host ke host ini saat ini bisa lintas etnis dan dari wilayah satu ke wilayah lain. Meski penularan varian ini terbukti lebih cepat, belum ada bukti virus corona varian ini menimbulkan tingkat keparahan yang lebih tinggi.
"Belum ada bukti varian ini menimbulkan tingkat keparahan yang lebih dan bisa menambah tingkat kematian. Tapi, tidak boleh lupa, penyebaran yang cepat bisa langsung terkena pada orang berpotensi, sehingga tetap hati-hati," ujar Bambang.
Sumber: BNPB Indonesia