Sukses


Perbedaan Fakta dan Opini yang Perlu Dipahami

Bola.com, Jakarta - Fakta dan opini sejatinya mempunyai pengertian yang jauh berbeda. Namun, kedua istilah tersebut kerap saling berdampingan karena memiliki keterkaitan.

Itulah mengapa penting untuk mengerti dan memahami perbedaan antara fakta dan opini. Hal itu agar tidak salah saat menerima atau menyampaikan sebuah ungkapan fakta atau opini.

Perbedaan fakta dan opini menjadi perbincangan yang menarik ketika kita dihadapkan pada sebuah bacaan, di mana seorang pembaca dituntut untuk bisa membedakan antara fakta dan opini.

Dengan bisa membedakan fakta dan opini, seseorang bisa mengerti dan memilah apa saja yang harus dipercaya sepenuhnya dan perlu disaring.

Nah, apa saja perbedaan antara fakta dan opini yang perlu diketahui serta dipahami ?

Berikut ini rangkuman mengenai perbedaan antara fakta dan opini, seperti dilansir dari laman Gurupendidikan dan Dosenpendidikan, Rabu (13/1/2021).

2 dari 6 halaman

Pengertian Fakta dan Opini

Pengertian Fakta

Fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.

Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.

Kendati demikian, fakta bisa saja berubah jika ditemukan fakta baru yang jelas dan juga lebih akurat.

 

Pengertian Opini

Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah atau belum terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, keyakinan setiap individu.

Jadi, opini masih berupa pendapat yang belum benar adanya. Adapun pendapat pribadi tersebut dapat benar bahkan dapat juga salah.

Alasannya, setiap orang mempunyai pendapat masing-masing dan berbeda beda. Pendapat bisa dikatakan benar jika didukung adanya fakta yang kuat dan menyakinkan.

3 dari 6 halaman

Cara Membedakan Fakta dan Opini

Telusuri Kebenarannya

Temukan bukti-bukti yang akurat untuk menelusuri kebenaran sebuah peristiwa atau pernyataan yang didapat, misalnya dengan mencari tahu waktu, lokasi, proses kejadian, atau hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau pernyataan tersebut.

Jika peristiwa atau pernyataan tersebut dapat ditelusuri kebenarannya karena dapat dilihat, didengar atau dibuktikan, peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk fakta.

Sebaliknya, jika peristiwa atau pernyataan tersebut tidak dapat diuji dengan indra dan sulit dibuktikan kebenarannya, peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk opini.

Telusuri Apakah Objektif atau Subjektif

Selanjutnya, telusuri sifat dari kalimat yang disampaikan apakah bersifat objektif atau subjektif. Kalimat yang bersifat objektif cenderung mengungkapkan kejadian apa adanya sesuai kenyataan, sedangkan kalimat yang bersifat subjektif cenderung melibatkan perasaan atau pemikiran penulis.

Perhatikan Kata Khusus

Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi. Contohnya saya rasa, seharusnya, menurut saya, bisa jadi, kemungkinan, dianggap, bisa disebut, dan sebagainya.

Jika sebuah kalimat menggunakan kata-kata tersebut, maka kalimat tersebut adalah opini.

Menalar Kalimat

Untuk memastikan apakah sebuah kalimat tergolong fakta atau opini, libatkan nalar atau perasaan ketika membacanya. Jika kalimat yang dibaca menimbulkan rasa tidak setuju atau cenderung tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan opini.

4 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Fakta

Ciri-ciri Fakta :

1. Dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).

3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya.

4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya.

5. Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar obyek.

6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H.

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi.

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya.

 

Ciri-ciri fakta dalam Kalimat

  • Memiliki Data Akurat

Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.

  • Bersifat Objektif

Yang dimaksud objektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.

  • Benar-benar Terjadi

Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri atau mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.

5 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Opini

Ciri-ciri Opini :

1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan.

3. Tidak memiliki narasumber.

4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi

5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi di kemudian hari.

6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok.

7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya.

8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata: bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.

 

Ciri-ciri Opini dalam Kalimat

  • Mengandung Pendapat Pribadi

Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri atau dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang itu juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

  • Bersifat subjektif

Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subjektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut satu di antara pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.

  • Memiliki Kata Bersifat Relatif

Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Maksud relatif di sini ialah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata yang termasuk relatif; di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.

6 dari 6 halaman

Contoh Kalimat Fakta dan Opini

Contoh kalimat fakta :

1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.

2. Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan Jawa.

3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.

4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.

5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.

6. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

7. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan bahasa resmi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

9. Ayam dan burung termasuk dalam kategori binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur.

10. Dalam tubuh landak terdapat duri yang merupakan alat untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lainnya.

 

Contoh kalimat opini :

1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.

2. Rumah itu besar sekali.

3. Indonesia adalah negara yang indah.

4. Mobil itu sangat cepat.

5. Makanan buatan ibu sangat enak.

6. Sepertinya nanti sore akan turun hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

7. Makanan itu akan terasa lebih gurih jika ditambahkan sedikit perasan air jeruk.

8. Bunga mawar adalah bunga yang paling indah dibandingkan bunga yang lain.

9. Matematika dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang banyak dibenci oleh para siswa sekolah.

10. Rumah yang kosong dalam waktu lama dipercaya berhantu.

 

 

Sumber: Gurupendidikan, Dosenpendidikan

Video Populer

Foto Populer