Sukses


Jenis-Jenis Cerita Fiksi Beserta Penjelasannya yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta - Cerita fiksi adalah cerita khayalan atau tidak nyata. Cerita fiksi dibuat berdasarkan imajinasi dan kreativitas dari si penulis cerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi berarti cerita rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan. Jadi, cerita fiksi merupakan karya sastra berisi cerita rekaan dan bukan berdasarkan atas kejadian nyata.

Dalam cerita fiksi biasanya menggambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas dari penulis.

Cerita fiksi cenderung memiliki struktur yang bebas atau sesuai dengan penulis. Kendati demikian, cerita fiksi biasanya sarat akan pesan moral di dalamnya.

Meski hanya berupa cerita khayalan atau imajinasi, karya sastra fiksi terbukti banyak diminati. Terlebih lagi, ada berbagai jenis cerita fiksi

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis cerita fiksi beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman Haloedukasi.com, Kamis (10/6/2021).

2 dari 5 halaman

Novel

Novel

Novel merupakan sebuah cerita fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama yang kehidupannya dipenuhi dengan pro dan kontra dalam ceritanya. Mulai awal hingga akhir, novel memiliki klimaks atau ending.

Ciri-ciri novel:

  • Tidak dibaca sekali duduk.
  • Plot mengarah ke insiden atau kejadian jamak.
  • Watak tokoh dilakukan pengembangan secara penuh.
  • Dimensi ruang dan waktu yang lebih luas, cerita lebih luas dan bisa mencapai keutuhan secara inklusi.

Jenis-jenis novel

  • Berdasarkan kejadian: novel nonfiksi dan novel fiksi,
  • Berdasarkan ceritanya: novel inspirasi, novel horor, novel komedi, novel romantis, novel misteri.
  • Berdasarkan isi: novel songlit, novel roman, novel chicklit, novel dewasa

Fungsi novel

  • Memberikan hiburan bagi para pembaca.
  • Pengarang dapat menceritakan beragam aspek kehidupan secara lebih mendalam.
  • Membantu setiap individu dalam menghadapi permasalahan hidup.
  • Memberikan kesadaran kepada para pembaca terhadap kebenaran hidup.
  • Dapat mengarahkan ataupun mendidik pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terdapat di dalamnya.
  • Mampu mempersembahkan keindahan untuk pembaca.
  • Memberikan pengetahuan kepada pembaca sehingga dapat mengetahui etika yang baik dan buruk.
  • Terdapat kandungan pemikiran agama yang bisa diteladani bagi para pembaca.
3 dari 5 halaman

Roman

Roman

Roman adalah cerita fiksi yang menceritakan kehidupan seorang atau beberapa tokoh, mulai lahir hingga kematiannya.

Cerita roman biasanya memiliki banyak hikmah dan cenderung mengarah pada cerita klasik. Banyak jenis bacaan roman yang sering ditemui, seperti roman petualangan, roman psikologis, roman percintaan, dan lain-lain.

Ciri-ciri roman

  • Menceritakan seorang tokoh yang tidak nyata atau fiktif.
  • Dalam roman, tokoh diceritakan mulai kelahiran sampai dengan kematiannya.
  • Mempunyai alur cerita yang amat kompleks.
  • Karakter dari tokoh diceritakan atau dijabarkan dengan terperinci.

Fungsi roman

Fungsi roman yakni untuk mengetahui secara keseluruhan perjalanan hidup dari seorang tokoh secara lengkap, termasuk permasalahan di lingkungan sosial yang dibuat oleh pengarang.

4 dari 5 halaman

Cerpen

Cerpen

Cerpen adalah karya fiksi dengan cerita yang lebih pendek dan lebih padat dibanding novel dan roman. Cerpen bisa dikatakan karya sastra berbentuk prosa naratif yang di dalamnya terdapat kisah, tokoh hingga konflik yang harus diselesaikan.

Ciri-ciri cerpen

  • Bisa dibaca dalam sekali duduk.
  • Plotnya mengarah hanya kepada suatu insiden atau kejadian tunggal.
  • Watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh. Apabila tokoh itu baik, hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainnya tidak.
  • Dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi, memusat dan mendalam, mencapai keutuhan secara ekslusi.

Fungsi cerpen

  • Sebagai rekreatif, yakni memberikan rasa senang, gembira, dan terhibur bagi para pembaca.
  • Sebagai didaktif, mengarahkan dan mendidik para pembacanya kepada nilai kebenaran serta kebaikan.
  • Sebagai estetis, memberikan keindahan kepada para pembaca karya sastra.
  • Sebagai moralitas, mengandung atau memiliki nilai moral, apakah itu moral baik maupun tidak bagi para pembaca.
  • Sebagai relegiusitas, mengandung ajaran agama yang nantinya dapat menjadi teladan untuk para pembaca.
5 dari 5 halaman

Dongeng

Dongeng

Dongeng merupakan bentuk cerita khayal dan ajaib yang berasal dari mulut ke mulut atau diceritakan dari generasi ke generasi. Dongeng bertujuan sebagai cerita untuk menghilangkan kesedihan dan mendatangkan kegembiraan.

Dalam dongeng banyak terkandung nilai-nilai moral dan nasihat bagi pembaca atau pendengarnya.

Jenis-jenis dongeng

  • Mite, merupakan cerita yang berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, alam gaib, peristiwa gaib atau apa pun yang berhubungan dengan supranatural.
  • Fabel, adalah cerita di mana tokoh-tokohnya merupakan hewan atau binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat layaknya manusia.
  • Legenda, yakni sebuah cerita lama yang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah tertentu, asal-usul suatu tempat, kejadian alam, atau kejadian di suatu daerah.
  • Saga, adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah seperti kisah kepahlawanan.
  • Paralel, adalah cerita rakyat yang menggunakan tokoh manusia dan hewan.
  • Cerita berbingkai, cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi.
  • Parabel, cerita yang menggambarkan cerita moral yang tokoh utamanya berupa benda mati.

Fungsi dongeng

  • Sebagai sarana pendidikan terutama dalam menyampaikan amanat atau pesan yang bermanfaat bagi para pembaca dan pendengar.
  • Sebagai sarana hiburan yang membuat para pembaca dan pendengar turut merasakan masuk ke dunia cerita.
  • Sebagai sarana penggalang, yakni rasa kesetiakawanan yang erat di dalam masyarakat.
  • Sebagai pengukuhan nilai sosial dan budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
  • Dalam dongeng biasanya banyak mengandung ajaran moral dan etika yang dapat digunakan sebagai pedoman masyarakat.

Ciri-Ciri dongeng

  • Dongeng atau cerita rakyat biasanya disampaikan secara lisan.
  • Tidak ada informasi mengenai siapa pencipta atau orang yang pertama kali menceritakan dongeng.
  • Disampaikan secara turun-temurun.
  • Bersifat tradisional.
  • Kaya akan nilai-nilai luhur.
  • Terdapat banyak versi dan variasi.
  • Mempunyai bentuk-bentuk klise tertama dalam pengungkapan atau susunannya.

 

Sumber: Haloedukasi

Video Populer

Foto Populer