Sukses


Musikus Indonesia Persembahkan Lagu Take to the Sky untuk Olimpiade Tokyo

Bola.com, Jakarta - Musikus Indonesia, Isnaeni Achdiat, menciptakan lagu yang berjudul Take to the Sky yang dipersembahkannya untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Isnaeni Achdiat merilis lagu Take to the Sky pada empat bulan lalu atau sebelum Olimpiade Tokyo digelar. Video klip dari lagu ini dapat disaksikan melalui channel YouTube, Media AKUTAHU Official.

Isnaeni Achdiat mengungkapkan lagu yang didedikasikan untuk Olimpiade Tokyo itu berkisah tentang manusia, khususnya atlet, untuk tetap membumi di tengah raihan kekayaan dan prestasi.

"Lagu ini sebenarnya mengajak orang untuk berprestasi. Kalau sudah jadi orang sukses, itu harus ingat dengan manusia lain," kata Isnaeni Achdiat ketika dihubungi Bola.com, Rabu (4/8/2021).

"Jadi jangan sombong. Justru kalau berprestasi, baik itu atlet atau bukan, atau jadi orang kaya misalnya. Kita harus mengerti bahwa dirinya adalah manusa. Jadi kekayaannya harus dikembalikan ke manusia. Jangan untuk dirinya."

"Jadi kemanusiaan menjadi topik utama lagu ini. Dalam lagu ini, kami mengajak prestasi apa pun yang didapat, kekayaaan apa pun, jabatan setinggi ap apun, ingat bahwa kita tetap manusia."

"Manusia biasa, tak ada bedanya dengan yang lain. Kita tidak boleh sombong. Kita harus menjadi duta kemanusiaan dalam setiap kesuksesan. Kita harus bilang 'Saya ini manusia biasa, kebetulan punya kehebatan'. Begitu," jelas Isnaeni Achdiat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Harapan Isnaeni Achdiat

Isnaeni Achdiat berharap lagu ciptaannya ini dapat diputar di upacara penutupan Olimpiade Tokyo pada 8 Agustus 2021.

Jika tidak, alumnus Universitas Padjajaran, Bandung itu punya keinginan lagu Take to the Sky bisa menggema di Paralimpiade Tokyo pada 24 Agustus-5 September 2021.

"Itu tergantung Komite Olimpiade di sana. Mungkin mereka sudah merencanakan sejak jauh-jauh hari. Lagu ini kan munculnya agak belakangan. Ini baru selesai empat bulan yang lalu," imbuh Isnaeni Achdiat.

"Tapi sama teman-teman saya di Jepang, diangkat di Twitter. Mereka senang dengan lagunya. Menurut mereka, lagu ini riang. Cuma saya tidak tahu, apakah lagunya akan diterima."

"Tapi, saya berusaha yang terbaik. Lagu ini bikinnya susah. Yang bantu saya ada orang Melbourne, Australia dan dari Jepang. Tidak sembarangan. Kalau tidak di upacara penutupan Olimpiade Tokyo, mungkin bisa di Paralimpiade Tokyo," terangnya.

Video Populer

Foto Populer