Sukses


Contoh-Contoh Majas dari Berbagai Jenis yang Bisa Dipahami

Bola.com, Jakarta - Majas adalah ungkapan penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kiasan. Jadi, kata-kata kiasan tersebut mempunyai makna yang tidak sebenarnya atau imajinatif.

Penggunaan gaya bahasa majas biasanya mempunyai tujuan tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk menjadikan karya sastra lebih hidup.

Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membuat orang yang membaca menjadi bosan.

Majas bisa mengekspresikan apa yang dimaksud penulis. Biasanya majas banyak digunakan untuk penulisan karya fiksi, mulai novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya.

Dalam perkembangannya, gaya bahasa majas mempunyai berbagai macam jenis. Masing-masing jenisnya mempunyai tujuan penggunaan yang beragam. 

Untuk mengetahui jenis-jenis majas yang ada, bisa memahami contohnya. Ada banyak contoh majas dari berbagai jenis.

Berikut ini kumpulan contoh majas dari berbagai jenis yang bisa dipahami, seperti dilansir dari laman gurupendidikan.com, Senin (9/8/2021).

2 dari 5 halaman

Majas Perbandingan

Contoh Majas Asosiasi

Perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

  • Wajahnya bagaikan rembulan.
  • Rambutnya bak mayang yang terurai.
  • Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
  • Badannya seperti Samson.
  • Watak dan karakternya seperti batu.

Contoh Majas Metafora

Gaya bahasa yang membandingkan objek dengan objek lain karena memiliki kesamaan atau hampir sama.

  • Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
  • Raja siang keluar dari ufuk timur
  • Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
  • Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Juventus
  • Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
  • Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.

Contoh majas alegori

Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.

  • Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.
  • Raja hutan itu memiliki suara yang paling menggelegar.
  • Dodi senang sekali dengan buah tangan yang diberikan paman.
  • Ali berusaha keras untuk mengasilkan buah pena
  • Tulisan ini adalah buah pikiran kawan sekelasku.

Contoh Majas Personofikasi

Pengungkapan yang memakai perilaku manusia diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.

  • Pena itu menari-nari di atas kertas.
  • Lia termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.
  • Laptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.
  • Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.
  • Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.

Contoh Majas Eufemisme

Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.

  • Dia adalah seorang tuna daksa.
  • Kita harus menolong orang yang tuna wisma.
  • Kasihan anak itu, ia terlahir tuna rungu.
  • Guru itu adalah seorang difabel, tapi ia sangat pandai mengajar.
  • Dia terpaksa mendekam di hotel prodeo karena kecelakaan itu.

Contoh Majas Hiperbola

Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal.

  • Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
  • Luluk girang setengah mati karena mendapat lotre.
  • Dinda menangis sampai air matanya habis karena kehilangan dompet.
  • Lari maraton sungguh melelahkan sampai kakiku terasa mau lepas.
  • Suaranya hampir memecahkan gendang telingaku.

Contoh Majas Simile

Majas simile umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.

  • Sering-seringlah bergaul agar tidak seperti kura-kura dalam tempurung.
  • Dia selalu saja patuh pada ketua geng itu seperti kerbau yang ditusuk hidungnya.
  • Lili memang sudah terkenal sebagai pemalas seperti beruang di musim dingin.
  • Adikmu tampak sangat lapar, jalannya seperti singa kelaparan.
  • Rapat hari ini sangat kacau seperti hutan terserang angin ribut.

Contoh Majas Metonimia

Metonomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum.

  • Ayah suka mengisap Gudang Garam.
  • Paman memintaku membeli Djarum Super.
  • Agar tidak mabuk perjalanan, minum dulu Antimo sebelum bepergian.
  • Tolong ambilkan Aqua dingin, aku haus sekali.
3 dari 5 halaman

Majas Penegasan

Contoh Majas Pleonasme

Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif, tetapi disengaja untuk menegaskan sesuatu.

  • Silakan angkat tangan ke atas bagi yang setuju.
  • Bagi yang merasa mampu mengerjakan soal ini, boleh maju ke depan.
  • Kita harus selalu mengingat sejarah di masa lalu.
  • Kita tidak boleh mundur ke belakang meninggalkan dia sendirian.
  • Bagi yang merasa sudah lengkap berkasnya, bisa masuk ke dalam.

Contoh Majas Repetisi

Repetisi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.

  • Dia adalah pelakunya, dia si pencuri itu, dialah yang mengambil jam tangan milikmu.
  • Saya ingin berubah, saya ingin rajin belajar, saya ingin pintar, saya ingin menjadi orang sukses.
  • Lili adalah gadis cantik, Lili adalah gadis baik, Lili adalah gadis yang sempurna.
  • Siti begitu baik, Siti begitu mulia, Siti-lah yang selalu menolongku setiap kali aku ada masalah.
  • Buku ini buku yang bagus, buku ini sangat istimewa, buku inilah yang mampu mengubah sudut pandangku.

Contoh Majas Retorika

Retorik merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya, tetapi sebenarnya tidak perlu dijawab.

  • Apa ada orang yang mau ditipu?
  • Siapa yang rela jika harus kehilangan orang yang dikasihinya?
  • Apa kita pernah meminta mendapatkan semua keberkahan ini?
  • Kapan aku memintamu untuk iri kepadaku?
  • Siapa yang tidak ingin hidup makmur dan sejahtera?

Contoh Majas Klimaks

Klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan, di mana tingkatannya makin lama makin tinggi.

  • Bayi, anak kecil, remaja, hingga orang tua seharusnya memiliki kehidupan yang layak dan sejahtera.
  • Anak-anak, muda, tua, bisa menikmati fasilitas yang kami berikan ini.
  • Masyarakat di pelosok, desa, kota, sudah selayaknya mendapat kesejahteraan hidup yang baik.
  • Uang ratusan rupiah pun saya tidak punya, apalagi ribuan, jutaan, miliaran, triliunan.

Contoh Majas Antiklimaks

Antiklimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.

  • Masyarakat modern, desa, hingga yang pelosok seharusnya memiliki akses kesehatan yang layak.
  • Lansia, dewasa, remaja, anak-anak, juga bayi, boleh datang ke pesta yang kita adakan.
  • Tua, muda, juga anak-anak punya hak yang sama untuk bahagia.Ukuran jumbo, sedang, kecil, tersedia di toko kami.
  • S3, S2. S1. juga D3, boleh mendaftarkan diri di perusahaan ini.

Contoh Majas Paralelisme

Pararelisme merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda.

  • Yang paling sempurna itu cinta.
  • Perempuan paling hebat itulah ibuku.
  • Perempuan yang penuh kasih sayang itulah ibuku.
  • Perempuan yang penuh pengertian adalah ibuku.
  • Perempuan paling sempurna adalah ibuku.

 

Contoh Majas Tautologi

Tautologi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.

  • Hidup akan terasa aman, damai, dan tenteram, apabila kita semua bisa saling menghormati.
  • Dia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
  • Gadis di pelaminan itu adalah gadis yang cantik, manis, dan anggun.
  • Suasana di pesta ini sangat ramai, meriah, gegap gempita.
  • Kelas ini terasa begitu sepi, sunyi, senyap, tidak ada yang hadir.
4 dari 5 halaman

Majas Pertentangan

Contoh Majas Litotes

Litotes termasuk majas pertentangan, yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri, padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

  • Apalah daya kami hanya bisa menyediakan pondok sederhana ini untuk kalian.
  • Silakan dinikmati makanan seadanya
  • Ini uang tanda terima kasih sekadar untuk mengganti ongkos pulsa.
  • Ya, baru mobil butut ini yang bisa kami beli.
  • Semoga kalian bisa nyaman dengan alas sederhana ini.

Contoh Majas Paradoks

Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.

  • Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat kuliner.
  • Dia tersenyum, meski hatinya sedih karena ditinggal sang kekasih.
  • Ani tetap saja menangis, ketika orang-orang di sekitarnya tersenyum.
  • Lia merasa malas di tengah kobaran semangat para relawan.
  • Didi merasa bising di ruangan kosong yang sepi ini.

Contoh Majas Antitesis

Majas antitesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.

  • Besar kecil kue ini tetap enak rasanya.
  • Tinggi rendah martabat kita tergantung pada tingkat laku kita.
  • Orang akan menilai baik buruk diri kita dari sikap kita kepada mereka.
  • Sangat penting untuk menilai orang berdasarkan benar salah perbuatan mereka.
  • Suka benci itu adalah hak kita untuk mengatur perasaan kita sendiri.

Contoh Majas Kontradiksi Interminis

Majas kontradiksi interminus digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya.

  • Kota-kota besar ini makin mewah, kecuali kota-kota pinggiran yang makin kumuh.
  • Pesta ini sangat meriah, hanya saja di sudut kolam itu terlihat sepi.
  • Burung-burung di sini sangat cantik, kecuali burung kecil yang sedang terluka itu terlihat buruk.
  • Hewan ternak milik Pak Sugi sehat-sehat, hanya saja ada beberapa ternak yang sakit-sakitan.
  • Mobil-mobil di dealer ini sangat modern, kecuali satu mobil yang ada di ujung sana terlihat kuno.
5 dari 5 halaman

Majas Sindiran

Contoh Majas Ironi

Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

  • Bersih sekali tempat ini, sampai-sampai bisa jadi sarang tikus.
  • Wangi sekali bajumu sampai banyak lalat yang hinggap.
  • Besar sekali kadomu sampai bisa dimasukkan ke kantong celana.
  • Sepertinya dietmu sukses, berat badanmu naik hingga 10 kg.
  • Santun sekali kamu, berbicara saja pakai membentak-bentak.

Contoh Majas Sarkasme

Majas sarkasme menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain.

  • Dia hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna!
  • Dia itu sangat dungu dan tidak tahu apa-apa.
  • Anak itu sangat tolol sehingga membuatku muak.
  • Masakan ini rasanya sungguh membuatku ingin muntah.
  • Pestanya sungguh kacau sehingga aku tidak bisa menikmatinya.

Contoh Majas Sinisme

Sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain.

  • Kotor sekali kamarmu sampai debu debu bertebaran di mana-mana.
  • Apek sekali bantal ini seperti tidak pernah dicuci.
  • Kurus sekali kamu seperti orang yang sudah tidak makan setahun.
  • Kamu memang sangat malas, tidak pernah mau membersihkan rumah.
  • Dia itu sangat pelit, tidak pernah mau berbagi.

 

Sumber: Gurupendidikan

Video Populer

Foto Populer