Sukses


Cara Menolong Orang yang Pingsan, Tak Perlu Panik

Bola.com, Jakarta - Pingsan adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak dan biasanya hanya sementara. Penyebab seseorang pingsan sangat bervariasi, mulai penyebab yang ringan hingga berat.

Berbagai penyebab ringan yang membuat seseorang pingsan ialah terlambat makan, kekurangan cairan, berdiri terlalu lama, hingga stres psikologis.

Biasanya, seseorang yang akan pingsan memiliki beberapa gejala, seperti tampak pucat, berkeringat dingin, nadi lambat (kurang dari 60 kali per menit) dan lemah, serta tekanan darah turun.

Saat menjumpai orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik. Ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakuan pada korban.

Pertolongan pertama untuk orang pingsan dapat dilakukan dengan menganalisis tanda-tandanya.

Namun, perlu diingat, orang yang memberi pertolongan harus mengerti dan paham betul perbedaan pingsan dengan kondisi lain yang serupa agar tidak salah dalam penangan sehingga bisa mengancam nyawa.

Berikut ini rangkuman tentang cara menolong orang yang pingsan, seperti dilansir dari laman emodul.kemdikbud.go.id, Sabtu (16/10/2021).

2 dari 5 halaman

Pertolongan Sederhana

Langkah pertama yang harus diambil jika ada yang pingsan:

1. Mengembalikan kesadarannya dengan memberikan bau-bauan yang menyengat seperti parfum atau minyak kayu putih.

2. Buat kepalanya lebih rendah dari kaki agar darah bisa mengalir ke otak.

3. Jika korban pingsan muntah, miringkan kepalanya agar jalur pernapasannya bisa lancar kembali.

4. Jika sudah sadar, beri air minum.

3 dari 5 halaman

Cara Memberikan Pernapasan Buatan

Cara Memberikan Pernapasan Buatan (dari mulut ke mulut)

a. Tempatkan korban pada punggungnya seketika. Putar kepala dan bersihkan daerah kerongkongan dari air, lendir, barang-barang asing atau makanan.

b. Miringkan kepala korban ke belakang untuk membuka aliran udara.

c. Angkat dagu korban ke atas supaya lidah tidak menghalangi aliran udara.

d. Pencet lubang hidung korban sehingga tertutup untuk mencegah kebocoran udara ketika Anda meniup.

e. Tempelkan bibir Anda sekitar mulut korban.

f. Embus mulut korban sehingga Anda melihat kenaikan dada.

g. Lepaskan mulut Anda untuk membiarkan pengeluaran udara secara alami.

h. Ulangi 12 sampai 18 kali/menit, amati untuk melihat naik turunnya dada sampai pernapasan alami mulai.

4 dari 5 halaman

Cara Menolong Orang yang Pingsan

Bernapas untuk Korban

Prinsipnya sederhana. Anda bernapas bagi korban yang tidak bereaksi. Keluarkan napas Anda dari paru-paru dan masukkan ke tubuh korban melalui mulutnya.

Apabila mulutnya cedera dan tidak bisa dibuka, embuskan napas ke dalam hidungnya.

Atur Posisi Badan

Posisi di samping kanan bahu korban. Miringkan kepalanya, angkat dagunya dan pencet hidung korban dengan ibu jari dan telunjuk Anda. Tujuannya agar napas yang ditiupkan ke dalam mulut korban tidak keluar melalui hidung.

Tarik Napas

Tarik napas dalam-dalam. Buka mulut Anda lebar-lebar, rapatkan sedekat mungkin ke mulut korban. Embuskan napas ke dalamnya. Setelah itu, jauhkan mulut dari korban.

Berikan dua kali pernapasan yang dalam. Amati dada korban untuk memastikan udara yang ditiupkan telah dapat mengembangkan paru-parunya.

Sebelum memasukkan napas berikutnya, pastikan korban sudah mengembuskan napas. Jika perut korban jadi membesar, kemungkinan saluran napasnya tersumbat atau napas yang diembuskan terlalu banyak.

5 dari 5 halaman

Cara Menolong Orang yang Pingsan

Periksa Kondisi Korban

Periksa adanya tanda-tanda sirkulasi, misalnya bernapas, batuk, atau gerakan. Hal ini perlu waktu tak sampai 10 detik. Bila tak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan tekanan pada jantung untuk mengalirkan darah ke otak.

Bila korban menunjukkan tanda-tanda kehidupan, namun tidak bernapas, lanjutkan pernapasan mulut ke mulut, embuskan udara sebanyak-banyaknya setiap lima detik, berarti 12 kali pernapasan setiap menit.

Berikan Napas Buatan

Bila napasnya lemah, dangkal atau tampak susah payah, pernapasan buatan dari mulut ke mulut mungkin masih bisa membantu.

Namun, bantuan pernapasan Anda harus dikoordinasikan dengan napas korban. Embuskan udara selagi ia menarik napas dan biarkan dia mengeluarkan napas dulu, baru Anda embuskan napas lagi.

Hubungi Dokter

Telepon dokter bila Anda belum dapat mengatasinya. Lanjutkan napas buatan sambil menunggu bantuan.

 

Sumber: Kemdikbud

Video Populer

Foto Populer