Sukses


Jenis-Jenis Protista Mirip Tumbuhan, Lengkap Beserta Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Protista adalah makhluk hidup yang tidak bisa dimasukkan ke golongan tumbuhan maupun hewan. Protista diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Protista.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, protista adalah golongan makhluk (di samping dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia hewan), terdiri atas organisme yang mempunyai susunan biologi sederhana, meliputi protozoa, ganggang, jamur, dan bakteri.

Protista bersifat aerobik dan menggunakan mitokondria untuk respirasi. Namun, ada juga protista yang dapat berlaku sebagai produsen, yakni dapat melakukan fotosintesis atau membuat makanan sendiri.

Protista banyak sekali jenisnya. Satu di antaranya protista mirip tumbuhan atau sering disebut algae. Protista dalam golongan ini bersifat autotrof dan memiliki klorofil.

Algae juga berbeda-beda jenisnya. Berdasarkan spigmen dan warnanya, ada beberapa jenis-jenis protista mirip tumbuhan.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis protista mirip tumbuhan, yang perlu diketahui, seperti dilansir dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Selasa (25/1/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Euglenophyta

Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis.

Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Lantaran mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.

3 dari 7 halaman

Phyrrophyta (Alga Api)

Phyrrophyta sering disebut Dinoflagellata karena memiliki dua flagel. Phyrrophyta bersifat uniseluler. Phyrrophyta memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel.

Alasan disebut ganggang api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar.

4 dari 7 halaman

Chlorophyta (Alga Hijau)

Chlorophyta ada yang bersifat uniseluler dan multiseluler. Tubuh Chlorophyta mengandung klorofil dan pigmen warna lain. Chlorophyta hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton.

Chlorophyta memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Reproduksi Chlorophyta dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara vegetatif, aseksual, dan seksual.

Reproduksi vegetatif dapat terjadi dengan patahnya thallus atau pigmen menjadi dua atau lebih, dan setiap patahan akan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi aseksual dengan zoospore yang dihasilkan oleh sel vegetatif yang berfungsi sebagai sporangia.

Reproduksi secara seksual melalui proses plasmogami, kariogami, dan meiosis yang terjadi secara berurutan.

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan dapat menguntungkan, selain sebagai plankton, dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.

Ganggang hijau juga dapat dipakai sebagai makanan. Selain dari segi keuntungan, ganggang hijau dapat mengganggu bila terlalu subur sehingga air akan berubah warna dan berbau.

5 dari 7 halaman

Rhodophyta

Rhodophyta merupakan jenis protista yang umumnya memiliki thallus bersel banyak. Thallus mempunyai bentuk yang beranekaragam. Sel dalam Rhodophyta memiliki plastida yang mengandung klorofil a, d, dan pigmen fotosintetik lainnya yaitu xantofil, fikobiliprotein (fikoeritrin dan fikosianin).

Jumlah kedua pigmen ini sangat banyak sehingga menutupi klorofil dan menyebabkan ganggang ini berwarna merah. Semua pigmen berada dalam tilakoid kecuali fikobiliprotein yang terdapat pada bagian permukaan.

Pigmen-pigmen tersebut dapat mengabsorpsi cahaya energi matahari yang kemudian cahaya itu ditransfer ke klorofil a sehingga adanya pigmen ini mempunyai pengaruh langsung dalam proses fotosintesis.

6 dari 7 halaman

Phaeophyta

Phaeophyta sering disebut dengan alga cokelat. Phaeophyta memiliki bentuk seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga cokelat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan.

Alga coklat ini sering disebut klep, yakni protista laut terbesar dan paling rumit. Phaeophyta berwarna kecokelatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten, dan xantofil.

Di Asia, ada berbagai macam alga cokelat yang dikonsumsi sebagai makanan. Banyak orang menganggap alga cokelat dan alga merah sebagai sumber makanan bagi manusia untuk masa yang akan datang.

Algin, senyawa yang ditemukan pada alga cokelat, sering digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk mengkilap keramik, kosmetik, dan es krim.

7 dari 7 halaman

Chrysophyta

Chrysophyta bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil, dan fikosantin. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.

Chrysophyta atau yang sering disebut dengan ganggang keemasan bermanfaat sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen, dan sebagai bahan penggosok.

Di bidang industri, asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik, dan tekstil.

Perkembangbiakan ganggang keemasan dilakukan dengan cara vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora).

Sedangkan perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami.

 

Sumber: Kemdikbud

Video Populer

Foto Populer