Sukses


    Timnas Kamboja U-22 Realistis, tapi Juga Ingin Buat Kejutan

    Bola.com, Jakarta - Bila bisa memilih, tiga tim yang berada di Grup B, yakni Timnas Kamboja U-22, Filipina, dan Timor Leste, mungkin memilih pindah grup dan menghindari pertemuan dengan Thailand, Vietnam, serta Indonesia, tiga tim yang berstatus semifinalis di SEA Games 2015. Namun, hasil undian menentukan enam negara itu tergabung di Grup B penyisihan grup SEA Games 2017.

    Alih-alih jeri, Timnas Kamboja U-22 memutuskan mengambil sisi positif keberadaan mereka di grup yang dianggap "kumpulan maut" itu.

    Saat mengetahui berada di Grup B, pelatih Timnas Vietnam U-22, Leonardo Vitorino, memasang target realistis: meminta pemainnya menikmati pertandingan di SEA Games sebagai salah satu cara menempa diri agar semakin berkembang.

    "Pesan saya kepada para pemain: bila kalian punya ambisi besar bermain dalam level lebih tinggi, kalian harus berani berhadapan dengan tim-tim kuat. Saya hanya menjaga harapan saya tetap realistis dan lebih memilih melihat dari satu laga ke laga lain," kata Leonardo Vitorino.

    Sejak menangani The Koupreys di awal Maret 2017, pelatih asal Brasil itu sudah menegaskan bila ia tidak datang untuk membawa prestasi instan pada sepak bola Kamboja. Apalagi setelah melihat timnas banyak diisi pemain muda yang masih kurang dalam hal jam terbang.

    Vitorino menilai SEA Games 2017 jadi salah satu ajang tepat untuk meletakkan fondasi dalam proses pembangunan menuju timnas yang lebih solid, sama seperti kualifikasi Piala AFC U-23 2018 yang dijalani akhir Juli lalu.

    Pada ajang itu, bermain di depan publik sendiri, penampilan Timnas Kamboja U-22 di penyisihan Grup J, tidak buruk. Mereka mampu mengemas poin empat hasil menang atas Filipina, yang juga dihadapi di Grup B nanti, memberi perlawanan keras pada Jepang sebelum akhirnya kalah 0-2, serta menahan tanpa gol tim kuat sekaligus tuan rumah putaran final Piala AFC U-23 2018, China.

     

    Asa Membuat Kejutan

    Melihat hasil itu, sang pelatih meyakini sepak bola Kamboja sudah dalam jalur benar untuk membangun timnas. Itulah mengapa, pelatih 44 tahun itu jadi sedikit mengubah target dengan menantang pasukannya untuk memberikan kejutan pada SEA Games ke-29 ini.

    Vitorino meminta skuat asuhannya berjuang agar lolos ke semifinal dan tak tanggung-tanggung, ia ingin skuatnya pulang dengan medali emas dalam genggaman!

    Timnas Kamboja U-22 yang disiapkan untuk SEA Games 2017. (Bola.com/Dok. MFF)

    "Saya percaya dengan para pemain. Meski ada di antara mereka yang masih berusia 16-18 tahun, mereka ingin mencatatkan sejarah di SEA Games. Kami sepakat untuk menembus penyisihan grup dan saya yakin dengan kemampuan mereka," tutur Vitorino.

    "Kami sudah bersiap dengan baik. Kami sudah berlatih di Jepang, China, dan Filipina. Target kami hanyalah medali emas. Para pemain muda saya akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan sejarah," tegasnya.

    Di sisi lain, bila mampu lolos ke semifinal, hal itu memang akan jadi sejarah baru bagi Kamboja. Pasalnya, sejak era Peninsular Games atau SEA Games modern dimulai pada 1977, sejauh ini mereka sama sekali belum pernah menembus empat besar.

    Bicara soal kekuatan tim, media lokal Kamboja sempat mengkhawatirkan lini depan The Koupreys. Leonardo Vitorino mengakui bila keterbatasan stok penyerang jadi salah satu kendala tim asuhannya. Namun belakangan, ia menilai para pemain yang ada seperti Noun Borey, Sok Samnang, In Sodavid, dan Brak Thiva bisa efektif membantu serangan.

    Sementara, Vitorino cukup yakin dengan komposisi di lini tengah kendati tampil tanpa eksekutor andal Prak Mony Odom dan Chan Vathanaka. Pelatih asal Brasil itu menaruh harapan pada Chreng Polroth dan In Sodavid untuk menggantikan dua peran pemain bintang Timnas Kamboja itu.

    Jadi apakah Timnas Kamboja U-22 mampu mencatatkan ambisi lolos ke semifinal dan bahkan meraih medali emas atau harus kembali menjejak pada realitas?

    Video Populer

    Foto Populer