Sukses


    Pemain Timnas U-22 Diminta Jaga Emosi dan Kurangi Umpan Lambung

    Bola.com, Jakarta - Budi Sudarsono mengungkapkan dua hal yang wajib dijaga pemain Timnas Indonesia U-22 saat menghadapi Malaysia pada semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8/2017). Pesan itu ia berikan agar Tim Garuda Muda bisa meraih hasil positif pada laga nanti.

    "Kuncinya jaga dan kontrol emosi. Pemain jangan terprovokasi ulah pemain lawan dan wasit. Bermain sabar, tapi tetap harus berani bertarung dengan Malaysia," kata Budi Sudarsono.

    Dari pengamatan sosok yang pernah tampil di Liga Malaysia bersama klub Polis Diraja Malaysia (PDRM) pada 2008, Evan Dimas dan kawan-kawan sering kurang sabar dan terlalu sembrono melakukan pelanggaran yang berbuah kartu maupun hukuman dari wasit.

    "Jadi hindari pelanggaran yang tidak perlu, tetap dingin apapun keputusan wasit karena ini partai yang menguras energi, baik fisik maupun psikis. Jika emosi tak dikontrol, permainan kita akan berantakan," ucapnya.

    Asisten pelatih Kalteng Putra ini menyebut tim Malaysia pasti juga mengalami stres. "Nah, di sini bagaimana cara mengelola tekanan pada masing-masing tim. Kalau ofisial Indonesia bisa memberi resep kepada pemain agar melepas stres, saya yakin pemain pun akan nyaman di lapangan," tuturnya.

    Budi Sudarsono juga memiliki saran soal materi pemain Garuda Muda yang tereduksi karena Hansamu Yama, Muhammad Hargianto, dan Marinus Wanewar yang absen karena akumulasi kartu.

    "Tanpa Hansamu lini belakang akan bekerja lebih keras. Dia tak hanya pemain tangguh, tapi juga seorang pemimpin bagi pemain belakang. Soal absennya Hargianto dan Marinus, saya kira tak ada kendala di posisi itu," ucapnya.

    Soal cara membongkar dan menyerang pertahanan Malaysia, Budi Sudarsono menyarankan agar gelandang dan pemain sayap lebih banyak memberi umpan-umpan datar.

    "Gelandang harus sering memberi umpan terobosan. Cara ini sudah diterapkan saat melawan Kamboja dan berhasil. Hindari umpan-umpan lambung karena kita tak punya striker jangkung. Kalau dipaksakan, upaya Indonesia akan sia-sia," ia memungkasi.

     

     

    Video Populer

    Foto Populer