Sukses


    KOI Berharap Penetapan Chief de Mission SEA Games 2019 Segera Dilakukan

    Bola.com, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) segera meminta pemerintah menetapkan menetapkan Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia pada SEA Games Filipina 2019. Tujuannya, agar persiapan kontingen Merah-Putih bisa dikelola lebih baik lagi dari sebelumnya. 

    "KOI menilai waktu 1,5 tahun menjelang penyelenggaraan SEA Games Philipina 2019 cukup layak untuk penunjukan CdM. Makanya, kami akan segera mengajukan nama CdM kepada pemerintah untuk disahkan," kata Ketua Umum KOI, Erick Thohir di Jakarta, Jumat (18/5/2018) dalam petikan rilis yang diterima Bola.com

    Pemerintah bersama INASGOC saat ini tengah sibuk mempersiapkan pelaksanaan Asian Games di Indonesia yang rencananya dihelat 18 Agustus–2 September 2018. Namun tentunya mengabaikan perhelatan Asian Games 2019.

    Meski telah mengaku akan mengajukan nama CdM, tapi Erick Thohir enggan menyebutkan. "Tunggu saja. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa diumumkan," tegasnya..

    Berbicara masalah beberapa cabang olahraga (cabor) unggulan Indonesia yang belum masuk dalam daftar cabang yang bakal dipertandingkan pada SEA Games Filipina 2019, Erick mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan di mana salah satunya cabang pencak silat.

    "Prinsipnya, kami akan memperjuangkan cabor unggulan bisa dipertandingkan di Filipina nanti, termasuk pencak silat," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua INASGOC di Asian Games 2018 itu. 

    Lebih jauh Erick Thohir mengungkapkan penyelenggaraan SEA Games Philipina 2019 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pagelaran pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara. Pasalnya, tuan rumah Phipina akan membangun kota baru Clark City sebagai kota utama dan di dukung 2 kota lain, yakni: Metro Manila dan Subic Freeport. 

    "Di CLark City akan dibangun Sport Centre di atas lahan seluas 4.900 hektar. Sport Centre terbesar di Asia ini bukan hanya untuk mensukseskan pelaksanaan SEA Games.2019 tetapi ingin menjadikan olahraga sebagai industri," jelas Erick Thohir.

    Video Populer

    Foto Populer