Sukses


4 Langkah Tepat Yang Dilakukan Barcelona Musim Ini

Bola.com, Jakarta - Barcelona kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai calo raja di dua tempat sekaligus, yakni Spanyol dan Liga Champions. Artinya, tiga gelar, yakni trofi Liga Champions, Copa del Rey dan La Liga, bisa menjadi raihan Barcelona.

Treble winner tersebut bukan hal mustahil. Determinasi sepanjang musim ini memerlihatkan armada Ernesto Valverde tak ingin kalah lagi dari sang pesaing, Real Madrid, terutama di kawasan Liga Champions.

Terlepas dari itu, raksasa Spanyol tersebut memang sedang cemerlang. Saat ini mereka sedang berada di posisi teratas klasemen sementara La Liga, dengan 31 poin dari 15 pertandingan. Selain itu, mereka menjadi tim pertama yang lolos ke fase knock-out Liga Champions 2018-2018, setelah mengoleksi empat kemenangan beruntun.

Namun, tak semua tahu cara Barcelona meraih penampilan seperti sekarang. Sportskeeda merangkum empat keputusan benar yang dipilih Barcelona sehingga membuat mereka tampil menawan.

 

2 dari 5 halaman

1. Prioritas Liga Champions

Barcelona terkenal memiliki mental juara di semua kompetisi. Namun, gagal dalam tiga tahun terakhir di pentas Liga Champions, membuat mereka terkesiap. Apalagi sang rival abadi, Real Madrid, tampil menawan dan menjadi jawara Eropa pada tiga tahun secara beruntun.

Tak pelak, sumbu panas Barcelona membuat mereka bangkit. Tak heran, pada musim ini Barcelona selalu menomorsatukan pertandingan di Liga Champions. Empat kemenangan beruntun menjadi bukti. Meski ditahan imbang 1-1 kontra Tottenham Hotspur, tadi malam, tak membuat kekuatan Barcelona menurun.

Sepanjang fase grup Liga Champions musim ini, armada Ernesto Valverde tampil dominan. Mereka membuka kompetisi dengan kemenangan 4-0 atas PSV Eindhoven, yang diikuti hasil maksimal atas Tottenham Hotspur dan Inter Milan.

Barcelona menjadi tim pertama yang lolos ke fase knock-out. Catatan semakin menawan setelah kapten Barcelona, Lionel Messi tampil brilian dengan mengoleksi 6 gol dan 4 pertandingan.

 

3 dari 5 halaman

2. Memberi Peluang Talenta Muda

Alumni La Masia menjadi tiang penyangga permainan Barcelona. Lionel Messi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Gerard Pique, sudah menunjukkan perannya. Sayang, mereka sudah menua dan tak bisa dipungkiri, semakin menurun penampilannya.

Sepanjang karier mereka, hanya ada nama Sergi Roberto sebagai produk asli La Masia, yang bisa menembus di era Pep Guardiola. Namun, kali ini Ernesto Valverde mulai berbenah.

Sang entrenador berani menurunkan beberapa pemain muda. Nama-nama seperti Denis Suarez. Carles Alena dan Ruqui Puig, sudah mulai muncul. Bahkan, mereka semakin sering menjadi bahan pembicaraan di kalangan media Spanyol.

Artinya, Valverde sudah berada di jalan yang benar, agar keputusannya memainkan para pemain muda, terus berlanjut.

 

4 dari 5 halaman

3. Kembali ke Formasi 4-3-3

Kepergian Neymar dan cedera yang menimpa Ousmane Dembele pada musim lalu, membuat Barcelona 'terpaksa' mengubah pakem permainan. Saat itu, mereka lebih mengedepankan formasi 4-4-2, alih-alih tetap menggunakan 4-3-3.

Keputusan menghilangkan patron biasa, membuat Barcelona menderita, meski tetap berhasil mendatangkan trofi La Liga dan Copa del Rey. Kini, setelah bisa mendapatkan pemain sesuai kebutuhan, Barcelona 'ngebut'.

Formasi 4-3-3 kembali menjadi andalan. Kombinasi Philippe Coutinho, Ousmane Dembele dan Malcom, bisa menjadi satu dengan Lionel Messi serta Luis Suarez. Tak pelak, lima pemain tersebut membuat kekuatan lini serang Barcelona semakin bisa menyakitkan lawan.

 

5 dari 5 halaman

4. Rotasi Pemain

Barcelona mengalami penderitaan dalam merotasi pemain dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Lga Champions. Isu rotasi pemain ini sempat menjadi trending topic ketika Barcelona selalu gagal di fase perempat final Liga Champions pada tiga musim terakhir.

Masalah terbesar ada di segmen pemain utama yang semakin terbatas. Kini, tim asal Catalunya ini memilih untuk merotasi pemain, meski tak seluruhnya. Setidaknya, Ernesto Valverde punya beberapa pilihan sepadan di setiap posisi.

Walhasil, sang entrenador bisa menurunkan pemain sesuai dengan kondisi lawan. Hal itu sudah terlihat sepanjang musim ini, baik di level Liga Champions sampai La Liga.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer