Sukses


Laporan Langsung dari Madrid : Pengembangan Esports Menjadi Target Baru

Bola.com, Jakarta - Industri permainan yang semakin berkembang menjadi satu di antara titik konsentrasi La Liga pada 2019. Menurut Daniel Vicente, Head of Apps and Gaming La Liga, timnya terus merumuskan bagaimana sistem yang memberi benefit kepada para pecinta sepak bola, terutama fans La Liga.

"Kami tahu industri gim sangat luar biasa, dan itu membuat kami terus berpikir bagaimana cara memanfaatkan momentum tersebut. Langkah awal yang kami lakukan adalah masuk ke area esports," jelas Daniel Vicente, kepada Bola.com, usai diskusi media di kantor pusat La Liga, Calle Torrelaguna 60, Madrid, Rabu (25/9/2019) malam atau Kamis (26/9/2019) pagi WIB.

Komentar Daniel Vicente selaras dengan langkah awal La Liga agar para penggemar esports bisa merasakan nuansa Liga Spanyol lebih kental. Mereka bekerja sama dengan FIFA eSports dalam melakukan serangkaian event, termasuk rutin memberi penilaian terhadap para player esports.

Vicente optimistis, pengenalan La Liga via FIFA19 dan FIFA20 bisa memberikan arahan yang jelas bagi para fan La Liga. "Antusiasme tinggi terhadap esports, terutama yang selalu menggunakan tim-tim atau pesepak bola asal La Liga, membuat kami ingin memudahkan mereka," tegasnya.

 

2 dari 2 halaman

Contoh Komposisi

Pada awal September 2019, ada rekomendasi sebelas pemain asal La Liga, terutama yang berasal dari Barcelona serta Real Madrid, agar bisa digunakan para player esports FIFA19 atau FIFA20. Komposisi terbanyak masih menjadi milik dua klub besar tersebut.

Pada formasi 4-3-3, Jan Oblak menjadi kiper dengan rating tertinggi. Formasi empat bek berisi Jordi Alba (bek kiri), Dani Carvajal (bek kanan) dan duet bek sentral, Sergio Ramos - Gerard Pique.

Sementara area tengah menjadi tempat bagi Luka Modric, Serqio Busquets dan Eden Hazard. Trisula lini depan dengan rating tertinggi berada di kaki pemain Barcelona, yakni Lionel Messi, Antoine Griezmann dan Luis Suarez.

Joris Evers, Chief Communications Officer La Liga mengungkapkan, penetrasi terhadap dunia esports berlatar riset internal terkait rentang usia aktivitas gim. Ia mengungkapkan, usia 18-24 tahun memiliki komposisi terbanyak, yakni 30 persen. Setelah itu bentang 25-34 (25 persen) dan 35-44 (27 persen).

"Artinya, potensi esports bagi La Liga sangat besar. Kami akan terus bekerja keras memberi hal berbeda, tentu dengan pengembang FIFA, yang menjadi langkah awal kami menyatukan ekosistem," tegas Evers.

Video Populer

Foto Populer