Sukses


3 Alasan Barcelona Tendang Josep Maria Bartomeu sebagai Presiden

Jakarta - Barcelona sedang dalam perpecahan. Di saat kondisi dunia sedang genting dan kondisi keuangan klub memburuk, klub berjulukan Azulgrana ini malah mengalami perpecahan di internal.

Belum lama ini, Barcelona ditinggalkan 6 direktur mereka termasuk wakil presiden. Empat direktur dipecat Josep Maria Bartomeu, sedangkan dua lagi mengundurkan diri karena sudah tak tahan dengan kondisi klub.

Mengapa internal Barcelona begitu bergejolak? Tak hanya antar para petinggi, hubungan Barcelona dengan pemain juga buruk.

Pemain Barcelona yang diwakili Lionel Messi belum lama ini menegaskan kesepakatan mereka untuk pemotongan gaji 70 persen. Josep Maria Bartomeu sebelumnya sempat menyebutkan pemain sempat keberatan dengan pemotongan gaji.

Gelombang perang di Barcelona terus meninggi. Ada desakan agar pemilihan presiden klub segera dilakukan karena Bartomeu terus merusak klub. Ini diantaranya kesalahan-kesalahan yang membuat Bartomeu pantas segera diganti:

 

Video

2 dari 4 halaman

1. Gagal Juara Liga Champions

Untuk klub sebesar Barcelona, gelar juara Liga Champions merupakan sebuah kewajiban. Kini, gelar itu sudah empat tahun tak datang ke Camp Nou.

Salah satu penyebab kegagalan ini tak lain karena kebijakan aneh Bartomeu dalam merekrut pemain. Sejak Neymar hengkang, Bartomeu kerap memboyong pemain-pemain tidak jelas sehingga kurang menunjang kemampuan klub.

Lionel Messi dan Luis Suarez yang jadi tumpuan dalam mencetak gol belum juga mendapatkan pemain mumpuni untuk menemani mereka. Teranyar, Barcelona memboyong Martin Braithwaite dari Leganes.

Rekrutan musim ini seperti Antoine Griezmann, Frenkie de Jong dan Neto belum memberi dampak yang signifikan.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Gagal Jaga Harmoni

Sejak kepemimpinan Josep Maria Bartomeu di 2014 lalu, Barcelona tak pernah alami ketenangan dalam internal klub. Bartomeu selalu berbuat gaduh dengan keputusan-keputusannya yang aneh.

Contohnya musim ini. Dia gagal membawa pelatih yang lebih berkualitas dibandingkan Ernesto Valverde.

Pemecatan juga dinilai terlalu cepat dilakukan, hanya dikarenakan Barcelona gagal melaju ke perempat final Copa del Rey. Perubahan pola dan metode tentu membuat skuat Barcelona tak menentu.

Untunglah, Barcelona masih bisa bertahan di puncak klasemen Liga Spanyol dan jaga peluang di Liga Champions.

 

4 dari 4 halaman

3. Tuduhan Korupsi

Ini jadi salah satu hal yang disorot pada kepemimpinan Josep Maria Bartomeu. Ini juga yang membuat wakil presiden Emili Rousaud mundur dari posisinya.

Meski tak menyebutkan langsung, dia mengatakan ada pihak di Barcelona yang mengambil uang untuk kepentingan pribadi.

Karena masalah ini, Rousaud dan Bartomeu siap beradu argumen di pengadilan.

Kondisi keuangan Barcelona memang jadi sorotan. Utamanya setelah Barcelona potong gaji pemain 70 persen, padahal klub besar seperti Real Madrid hanya 10 persen.

 

Sumber asli: Berbagai sumber

Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Jonathan Pandapotan, Published 15/4/2020)

Video Populer

Foto Populer