Sukses


Lionel Messi Goat Sejati, tapi 6 Pemain Ini Pernah Membuatnya Mati Kutu

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi lagi-lagi membuktikan masih menjadi sosok berpengaruh di Barcelona. Ia menunjukkan layak menyandang status sebagai pemain yang bisa jadi pembeda. 

Barcelona berhasil menyudahi rentetan hasil buruk di Liga Spanyol setelah melumat Real Betis di Stadion Camp Nou, Sabtu (8/11/2020). Barca menang telak 5-2 pada laga tersebut. 

Sebelum menjamu Real Betis, Barcelona menorehkan catatan buruk di Liga Spanyol. Tim besutan Ronald Koeman gagal memenangi empat pertandingan terakhir di La Liga. 

Meski dibayangi rekor buruk, Ronald Koeman memilih taktik yang mengejutkan pada pertandingan kandang kali ini. Pelatih asal Belanda itu mencadangkan sang superstar, Lionel Messi

Messi baru dimasukkan pada awal babak kedua. Menurut kabar yang beredar, pemain Argentina itu tidak masuk starting XI karena kondisinya tidak 100 persen bugar. 

Taktik Ronald Koeman kali ini berujung manis. Barcelona berhasil mendominasi pertandingan, terutama pada babak kedua. Tercipta tujuh gol, lima di antaranya dihasilkan para pemain Blaugrana. 

Meski memulai pertandingan dari bangku cadangan, Messi berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Ia menyumbang dua gol pada menit ke-61 (penalti) dan 82.

Tiga gol Barcelona lainnya disumbangkan Ousmane Dembele (22'), Antoine Griezmann (49'), dan Pedri (90').

Real Betis bermain 10 orang sejak menit ke-60 setelah Aissa Mandi kena kartu merah karena melanggar Ansu Fati. Tim tamu hanya bisa mencetak dua gol balasan, dari Antonio Sanabria (45+2') dan Lorenzo Jesus Moron Garcia (73').

Namun, Lionel Messi tak selalu bisa menjadi pembeda. Dalam beberapa kesempatan ia bisa dibuat tak berkutik oleh pemain lawan. Berikut ini enam pemain yang pernah bikin Messi benar-benar tak berkutik, seperti dilansir Sportkeeda

 

 

2 dari 7 halaman

6. Casemiro (Real Madrid 2-0 Barcelona, Liga Spanyol 2020)

Bintang Barcelona, Lionel Messi, tak bisa berbuat banyak pada laga El Clasico melawan Real Madrid pada lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, Senin (2/3/2020) dini hari WIB. Barcelona takluk 0-2 dari El Real. 

Dua gol Real Madrid masing-masing disumbangkan Vinicius Junior pada menit ke-71 dan Mariano di menit ke-90+2. Barcelona tak mampu melesakkan gol balasan pada laga tersebut. 

Lionel Messi tak banyak merepotkan pertahanan Real Madrid pada pertandingan itu. Casemiro yang bertugas mengawal Messi benar-benar membuat Messi tak berkutik. Pemain asal Brasil itu praktis bisa "mengantongi" La Pulga hingga tak bisa berbuat banyak. 

Selain tak menyumbang gol, pemain asal Argentina tersebut juga tak menciptakan peluang sepanjang laga. 

 

3 dari 7 halaman

5. Bastian Schweinsteiger(Argentina 0-4 Jerman, Piala Dunia 2010)

Lionel Messi menyandang beban berat karena belum pernah menuai kesuksesan bersama Timnas Argentina. Fans kerap memprotes perbedaan performa Messi saat di klub dan timnas. 

Meskipun pendapat itu bisa diperdebatkan, Messi dalam beberapa kesempatan bersama Timnas Argentina memang jauh dari kinerja terbaiknya. Namun, terkadang itu terjadi karena taktik apik tim lawan. 

Itu terjadi saat Argentina kalah 0-4 dari Jerman pada perempat final Piala Dunia 2010. Saat itu, Bastian Schweinsteiger mendapat tugas meredam Messi, dibantu oleh Per Mertesacker dan Jerome Boateng.

Taktik tersebut berhasil. Schweinsteiger bisa membuat Messi meminimalkan pengaruh Messi di lini serang Argentina. Sang pemain kerap harus menjemput bola hingga ke dalam setiap ingin membantu serangan. 

Messi benar-benar dibuat tak berkutik dan terlihat menitikkan air mata pada akhir pertandingan. 

 

4 dari 7 halaman

4. Jose Bosingwa (Barcelona 0-0 Chelsea, Liga Champions 2009)

Jose Bosingwa mungkin bukan salah satu bek terbaik dalam sejarah Chelsea. Namun, dia pernah menyuguhkan performa menakjubkan untuk The Blues.  

Trio Thierry Henry, Samuel Eto’o, dan Lionel Messi merupakan salah satu kumpulan penyerang paling menakutkan saat itu. Namun, faktanya sampai kunjungan Chelsea, tak ada tim yang bisa mencegah Barcelona mencetak gol di Camp Nou musim itu. Chelsea menjadi tim pertama yang melakukannya dan Jose Bosingwa yang membuat Messi tak berkutik.  

Dia menjalani tugas menjaga Messi dengan sangat baik. La Pulga hanya mencatatkan sedikit tembakan dan sebagain besar berhasil dihalau Bosingwa. Sang pemain bisa menyaingi kecepatan Messi dan tak memberi ruang untuk bintang asal Argentina itu. 

  

5 dari 7 halaman

3. Adrien Rabiot (PSG 4-0 Barcelona, Liga Champions 2017)

Pada Liga Champions 2017, Barcelona juga memiliki trio mematikan Neymar, Messi, dan Luis Suarez. Kombinasi ketiganya akan membuat cemas tim manapun. Tapi, Paris Saint-Germain punya taktik untuk menghentikan mereka. Strategi itu terbukti tepat. 

Bisa dibilang itu menjadi salah satu performa terburuk Messi bersama Barcelona. Taktik Barcelona berjalan salah dan PSG tahu bagaimana menghancurkannya.  

Barcelona kemudian mencoba Rencana B, dengan mengandalkan Messi. Namun, La Pulga juga tak mampu berbuat banyak. Dia dipaksa bermain terlalu ke dalam sehingga tak berpengaruh signifikan. 

Sosok yang bisa mematikan pergerakan Messi pada laga itu adalah Adrien Rabiot. Dia selalu cekatan setiap saat menghentikan Messi. Dibantu Marco Verratti, Rabiot membuat Messi tak bisa mendapatkan ruang yang biasanya mudah ditemukannya. 

 

6 dari 7 halaman

2. Diego Godin (Atletico Madrid 2-0 Barcelona, Liga Champions 2016)

Diego Godin mungkin menjadi salah satu bek yang enggan dihadapi striker lawan. Cristiano Ronaldo juga beberapa kali dibuat tak berkutik oleh Godin. 

Lionel Messi pernah beberapa kali memperdaya Godin, tapi dia juga sempat dibuat frustrasi ketika Barcelona berhadapan dengan Atletico Madrid pada Liga Champions 2016. 

Godin bisa meredam dengan efektif pergerakan Messi. Bahkan, pada laga tersebut Messi gagal membukukan tendangan mengarah ke gawang. Yang lebih mengherankan, Messi tak mencatatkan sentuhan di kotak penalti Atletico Madrid. Kejadian seperti itu sangat langka untuk La Pulga. 

 

7 dari 7 halaman

1. Esteban Cambiasso dan Javier Zanetti (Barcelona 1-0 Inter Milan, Liga Champions 2010)

Salah satu momen paling dikenang dari selebrasi heboh Jose Mourinho di Liga Champions adalah ketika timnya saat itu, Inter Milan mendepak Barcelona di semifinal Liga Champions 2009-2010. 

Pertandingan leg kedua berlangsung sangat kompetitif dan Barcelona menang tipis 1-0. Tapi, secara agregat Barcelona kalah 2-3. 

Inter Milan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-28 setelah Thiago Mota diganjar kartu merah. Kalah jumlah pemain, Inter Milan dipuji karena hanya kalah 0-1. 

Kuncinya, Inter Milan punya bek-bek yang tampil sangat baik pada pertandingan itu. Messi benar-benar kesulitan menemukan cara mencetak gol meski Inter Milan hanya bermain dengan 10 orang.   

Pemain asal Argentina, Esteban Cambiasso dan Javier Zanetti, bahu membahu meredam Messi. Taktik itu berjalan sempurna. Messi bahkan kesulitan untuk membukukan tembakan mengarah ke gawang. 

Sumber: Sportkeeda

Video Populer

Foto Populer