Sukses


    Persegres GU Tim Murah di TSC, tapi Bukan Murahan

    Bola.com, Gresik - Persegres Gresik United bukanlah tim bertabur bintang. Tidak ada nama-nama pemain top yang menghuni tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu. Maklum, keterbatasan dana yang dimiliki memaksa tim pelatih hanya sanggup mendatangkan mayoritas pemain berbanderol murah.

    Meski harga para pemainnya relatif hemat dibanding tim-tim lain, secara prestasi mereka tidak murahan. Faktanya, Persegres Gresik United mampu bersaing di jajaran papan tengah klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

    Saat ini Persegres GU ada di peringkat ke-13 dengan koleksi poin 11 hasil dari tiga kemenangan dan dua hasil imbang.

    Yang patut diacungi jempol, dari sembilan laga yang sudah dijalani, Persegres GU berhasil mengirim pulang dua tim raksasa, Sriwijaya FC dan Persib, dengan tangan hampa. Kedua tim bertabur bintang itu dipermalukan dengan skor identik, 2-1, saat melawat ke markas mereka, di Stadion Tri Dharma, Gresik.

    Pelatih kepala Persegres Gresik United, Liestiadi, mengungkapkan rahasia di balik performa timnya sejauh ini adalah kemauan serta kerja keras para pemain. Selain itu, motivasi besar yang dimiliki skuat Persegres GU jika tampil di kandang. "Mereka sadar, ini ladang mereka mencari uang. Ini saat yang tepat bagi pemain untuk menunjukkan kualitas,” ungkapnya.

    Faktor lain yang dianggap berpengaruh besar pada setiap capaian positif anak buahnya adalah dukungan Ultras Mania, kelompok suporter setia Laskar Joko Samudro. Liestiadi menilai keberadaan Ultras dalam situasi apa pun membuat Agus Indra dkk, seakan memiliki energi ekstra di setiap pertandingan, terutama bila tampil di kandang sendiri.

    Sederet kelebihan inilah yang membedakan Persegres GU dengan beberapa tim lain yang juga tak belanja banyak pemain bintang. Sebut saja Persela Lamongan, PS TNI, dan beberapa tim papan bawah klasemen sementara saat ini.

    Soal kelemahan timnya yang masih perlu perbaikan, Liestiadi menyatakan mayoritas pemainnya yang berusia muda membuat timnya belum stabil, khususnya saat melawat ke markas lawan.

    Mengenai kekurangan teknis, Liestiadi tak mau terlalu terbuka. Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu khawatir jika diungkap, bakal dieksploitasi lawan-lawan di TSC 2016.

    "Ada beberapa hal yang tidak bisa saya ungkapkan. Biar itu menjadi rahasia kami, karena itu sama saja memberi senjata ke lawan untuk mengalahkan kami," tuturnya.

    Namun saat ditanya mengenai kekalahan telak dalam dua laga tandang terakhir, kalah 0-5 dari Pusamania Borneo FC dan 3-5 dari Persiba, Liestiadi menilai kekalahan itu disebabkan bukan hanya faktor teknis, tapi juga nonteknis.

    "Soal mentalitas pemain, terutama saat tertinggal. Juga ada penyebab lain yang tidak bisa saya sebutkan," ucap pelatih asal Medan ini tanpa menyebutkan lebih detail.

     

    Video Populer

    Foto Populer