Sukses


    Bobotoh Membuat Persib Raih Rekor Fantastis di TSC 2016

    Bola.com, Jakarta - Persib Bandung mengakhiri rangkaian pertandingan kandangnya di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo pada Rabu (14/12/2016).

    Dalam laga yang seharusnya digelar pada pekan ke-18, namun harus ditunda karena ada pegelaran Pekan Olah Raga Nasional (PON) tersebut, Sergio van Dijk dkk. memberi kado perpisahan kepada para Bobotoh berupa kemenangan 1-0 ats Pusamania Borneo FC. Persib pun mengakhiri TSC dengan skor imbang melawan Arema Cronus, Minggu (18/12/2016) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

    Hasil tersebut mendongkrak posisi Persib di klasemen TSC, jelang pekan pamungkas. Saat ini, Maung Bandung berada di posisi ke-5 dengan torehan 55 poin.

    Pada pekan ke-34, Persib akan bertandang ke Malang untuk menghadapi Arema Cronus. Jika mampu menang, tim kebanggaan mayoritas warga Jawa Barat ini berpeluang masuk 4 besar, meski kemungkinan tersebut tidak terlalu besar.

    Namun, terlepas dari hasil dan capaian di akhir musim nanti, Persib dipastikan mencatat rekor di TSC 2016 dalam hal angka total kehadiran penonton di partai kandang. Dari 17 laga kandang yang sudah dilalui, total sudah ada 297.122 penonton yang memenuhi stadion tempat Persib berlaga.

    Angka yang diraih Persib Bandung tersebut hampir mustahil untuk disalip oleh tim lain. Persija di peringkat kedua tim dengan angka kehadiran penonton tertinggi, sudah tidak bermain di kandang lagi. Sementara selisih dengan Arema, Sriwijaya FC, dan Persipura yang masih akan menggelar partai kandang di pekan ke-34, sudah terlampau jauh.

    2 dari 4 halaman

    Rekor Tak Terkalahkan

    Rekor Tak Terkalahkan

    Dukungan total para Bobotoh di partai kandang Persib Bandung nyatanya memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Dari 17 laga kandang, Persib tidak pernah kalah dengan catatan 13 kemenangan dan 4 kali imbang.

    Namun, Persib belum tentu jadi satu-satunya tim yang tak pernah kalah di kandang. Catatan ini sangat mungkin disamakan oleh Perseru, yang di pekan terakhir akan menjamu Bhayangkara FC di Stadion Marora.

    Selama bermain di kandang, Persib mampu mengumpulkan 43 poin, yang berarti 80% dari total perolehan poin mereka di TSC hingga pekan ke-33.

    Atep dkk. berhasil mencetak 31 gol dan hanya kebobolan 8 kali. Angka kebobolan kandang Persib adalah yang terendah ketiga, setelah Perseru (5) dan Arema (7), hingga pekan ke-34.

    3 dari 4 halaman

    4 Stadion

    4 Stadion

    Selama mengarungi TSC, Persib Bandung memainkan laga kandangnya di 4 stadion berbeda di wilayah Jawa Barat. Keempat stadion tersebut adalah Si Jalak Harupat (SJH), Pakansari, Wibawa Mukti, dan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

    Dari keempat stadion tersebut, Si Jalak Harupat menjadi stadion yang paling banyak mengundang kedatangan para supporter. Total, ada 150.084 penonton yang hadir di stadion yang terletak di daerah Soreang tersebut. Hal ini lumrah terjadi, karena Persib memang paling sering bermain di sana (9 kali).

    Rekor jumlah penonton terbanyak dalam satu pertandingan kandang Persib tercatat saat Kim Jeffrey Kurniawan dkk. menjamu Persija di pekan ke-10.

    Pada laga tersebut, tercatat ada 35.125 penonton yang hadir di GBLA. Kendati demikian, angka tersebut masih berada di bawah rekor Persija di tiga laga kandang awal mereka, yakni 50.177 (vs Semen Padang), 40.260 (vs Persela), dan 39.871 (vs PS TNI).

    Pasca penyelenggaraan PON, Persib sempat “mengungsi” ke Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, karena GBLA dan SJH masuk masa perawatan.

    Dari 3 laga di stadion yang terletak di kawasan Cikarang tersebut, total ada 44.425 penonton yang hadir dan menyaksikan tim asuhan Jajang Nurdjaman ini menang atas Persiba Balikpapan, Bhayangkara FC, dan Gresik United.

    4 dari 4 halaman

    Dipengaruhi Sejumlah Faktor

    Keberhasilan Persib Bandung menjadi tim dengan angka kehadiran penonton tertinggi di partai kandang, sebetulnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Satu faktor yang punya pengaruh cukup signifikan adalah penetapan hari dan jam kick-off.

    Dari 17 laga kandang, 12 diantaranya dimainkan pada hari dan jam prime time, yakni Sabtu malam. 5 laga lainnya dimainkan pada hari Rabu (3 kali) dan Jum’at (2 kali).

    Jumlah penonton terendah yang dicatat di laga kandang Persib adalah saat menjamu Perseru di pekan ke-31. Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan telak 6-2 untuk tim tuan rumah tersebut, “hanya” 5.949 penonton yang hadir.

    Faktor jadwal yang kurang menguntungkan dirasakan oleh Arema, yang harus 9 kali menggelar pertandingan bukan di akhir pekan. Selain itu, Singo Edan juga tercatat 7 kali harus menggelar laga di jam 9 malam, sehingga angka kehadiran penonton mereka berkurang.

    Selain faktor jadwal, situasi dan kondisi yang harus dihadapi oleh tim lain juga cukup berpengaruh. Yang paling terlihat adalah situasi dan kondisi Persija, yang dipaksa menggelar laga di luar Jakarta karena Stadion Utama Gelora Bung Karno harus direnovasi jelang pegelaran Asian Games 2018.

    Ditambah, sanksi tanpa penonton yang dijatuhkan oleh pengelola kompetisi membuat angka kehadiran penonton tim Macan Kemayoran yang sempat tinggi di awal musim, menurun secara drastis.

    Tingginya angka kehadiran penonton tentunya mendatangkan keuntungan bagi klub. Pendapatan dari sektor ticketing menjadi tinggi, sehingga keuangan klub bisa lebih stabil.

    Kendati demikian, ketertiban dan tingkah laku para penonton juga perlu dijaga. Meski laga kandangnya kerap dipadati penonton, Persib juga cukup sering diberi sanksi oleh pengelola kompetisi akibat ulah supporter yang dianggap melanggar aturan, seperti menyalakan suar (flare) atau kembang api, dan menyanyikan lagu ofensif.

    Hal ini tidak hanya berlaku bagi Persib, namun juga untuk sebagian besar tim peserta TSC. Terlepas dari itu, ucapan terima kasih patut disampaikan oleh Persib kepada pendukung setianya.

    Hatur nuhun, Bobotoh!

    Video Populer

    Foto Populer